“Gimana tadi sekolahnya, asik ‘gak?” tanya saya sambil menuntun Alfi.
“Asik mah, teman Alfi tadi banyak” jawab Alfi sambil menggerakkan tangan.
“Jadi besok sekolah lagi ya” lanjut saya sambil menatap ke depan.
“Iya mah” jawab Alfi yang mengikuti langkah saya sejak tadi.
Sesampainya di rumah, Alfi langsung disambut oleh si Mbah yang juga senang melihat Alfi pulang dengan riang. Si Mbah terlihat bertanya kepada Alfi mengenai kesan pertama bersekolah. Saya langsung bergegas untuk berangkat kerja begitu Alfi sudah bersama dengan si Mbah. Besok giliran Alfi dan si Mbah yang akan pergi mengantar ke sekolah.
Itulah moment bahagia yang menjadi pengalaman pertama bagi saya dan Alfi di hari pertama sekolah. Saya sangat berterimakasih kepada Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yang telah mengeluarkan himbauan tersebut sehingga diikuti oleh kepala daerah lainnya. Karena kalau tidak ada himbauan tersebut, tentu ada pertentangan nurani akankah memilih memberikan kebahagian bagi anak sendiri atau tetap pergi bekerja sebagai aparatur sipil negara yang harus menjunjung kepentingan umum daripada kepentingan pribadi? Terimakasih sekali lagi saya ucapkan karena akhirnya saya dan Alfi bisa mendapatkan moment bahagia di hari pertama sekolah.
