Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pilkada Hijau sebagai Solusi Keberlanjutan Lokal

25 Oktober 2024   09:49 Diperbarui: 26 Oktober 2024   06:27 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pragmatisme politik, kurangnya kesadaran publik, serta desakan ekonomi jangka pendek menjadi hambatan utama bagi calon kepala daerah untuk mengangkat isu lingkungan sebagai gagasan utama dalam visi-misi mereka. Namun, di balik tantangan tersebut, Pilkada Hijau tetap mungkin diwujudkan dengan strategi yang tepat.

Kesadaran publik harus ditingkatkan melalui edukasi dan kampanye yang mengedepankan pentingnya kebijakan lingkungan. Organisasi lingkungan dan aktivis juga harus aktif memberi tekanan kepada para calon kepala daerah agar memasukkan isu ini ke dalam platform mereka. Selain itu, insentif pemilih dapat menjadi langkah efektif untuk menunjukkan bahwa kebijakan hijau membawa manfaat nyata, baik secara ekonomi maupun kualitas hidup.

Namun, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan penggiat lingkungan sering kali terhambat oleh kurangnya kepercayaan, kapasitas yang terbatas, dan intervensi kepentingan ekonomi-politik. Untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, dibutuhkan upaya kolektif dalam merancang kebijakan yang berkelanjutan dan berpihak pada lingkungan. Hanya dengan kesadaran bersama dan partisipasi aktif, Pilkada Hijau bisa menjadi kenyataan, dan kita dapat melihat calon-calon kepala daerah yang berkomitmen pada perlindungan dan kelestarian lingkungan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun