Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Cinta di Bawah Senja di Tepi Pantai

28 Mei 2024   21:21 Diperbarui: 28 Mei 2024   21:41 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Cinta di Bawah Senja (Pexels.com/Asad Photo Maldives)

Kisah Cinta di Bawah Senja

Di tepian pantai, tempat first date, ombak berbisik lembut, mengiringi langkah cinta yang tercipta di sini. Mentari tenggelam, langit merah berpaut, seperti hati kita yang merajut cinta, tanpa ragu.

Pasir putih menjadi saksi, kisah kita terukir bersama, seperti batu karang yang teguh, menyatu dalam lautan asmara. Angin laut membawa wangi garam, merasuk dalam rindu yang hadir, seperti aroma bunga yang menghiasi kisah cinta yang terpendam.

Matamu bagai bintang malam, bercahaya dalam kegelapan, seperti bintang yang membimbing kapal, menuju pelabuhan cinta yang abadi. Hatiku bergetar dalam alunan cinta yang semakin nyata, seperti daun yang menari-nari, disentuh oleh angin kasih yang berhembus lirih.

Tawa riangmu seiring deru ombak, alam turut menyambut lagak, seperti burung yang melantunkan lagu, mengiringi tarian cinta kita. Tanganmu hangat dalam genggaman, mengusir dingin, memeluk erat, seperti akar pohon yang menjaga tanah, memberikan kekuatan pada ikatan kita.

Senja berganti malam di bawah langit penuh bintang, seperti lukisan alam yang memesona, mengabadikan momen cinta kita. Di pantai ini, kita ikat janji cinta, langgeng abadi, seperti gelombang yang terus menghempas pantai, begitu juga cinta kita yang tak tergoyahkan.

Waktu seakan berhenti, dalam detik yang indah berdua, seperti jam pasir yang terhenti, membiarkan kita menikmati keindahan ini bersama. Di tepian pantai ini, cinta kita bersemi subur, seperti benih yang tumbuh menjadi pohon besar, mengukir kisah cinta yang tiada tara.

Pertama kali bertemu di sini, cinta tumbuh mekar, seperti bunga yang bermekaran di musim semi, memancarkan keindahan yang tiada tara. Pantai ini menyaksikan awal dari perjalanan cinta kita, seperti buku yang membuka lembaran baru, mengisahkan kisah kita yang tak terlupakan.

Setiap hari bersamamu, terasa baru dalam pelukan yang hangat, seperti api yang terus menyala, memberikan cahaya dan kehangatan dalam hidupku. Di tepian pantai, di tempat first date itu, cinta kita abadi, selamanya satu, di dalam hati yang terpaut.

Nampar Legit, 28/05/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun