Tema hubungan antara mertua dan menantu membawa saya kembali ke 18 tahun yang lalu. Sebuah senyum muncul di bibirku saat saya mengingat pertemuan pertama dengan calon mertua.Â
Saat itu, suasana terasa kaku dan saya merasa agak minder. Semuanya terasa tidak nyaman, mungkin itulah yang bisa saya gambarkan. Lebih jelasnya, saat itu saya bukanlah calon menantu, melainkan hanya pacar dari anak perempuannya.
Setelah beberapa tahun, status saya berubah dari pacar menjadi calon mantu. Karena ikatan adat, hubungan saya dengan istri semakin erat. Namun, meskipun statusnya berubah, hubungan saya dengan calon mertua tidak menjadi lebih hangat. Masih ada jarak dan perasaan tidak nyaman yang tetap melekat
Di awal pernikahan, situasi kekakuan masih terasa. Saya lebih banyak diam daripada bicara, hanya mengamati. Kondisi ini sering membuat istri bertanya dan mendorong saya untuk berbicara lebih banyak di depan mertua.
Gugatan istri membuat saya sadar bahwa dalam kehidupan keluarga, hubungan antara mertua dan menantu memiliki peran penting yang sering menjadi kunci keharmonisan rumah tangga. Tanpa hubungan yang baik antara keduanya, suasana di rumah dapat menjadi tegang dan tidak menyenangkan.
Selain itu, tujuan saya ada bersama bukan hanya untuk menjaga harmoni dalam keluarga, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan mendukung bagi semua anggota keluarga. Dengan membangun hubungan yang baik dengan mertua, saya dapat menciptakan fondasi yang kokoh untuk kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Mungkin ada yang penasaran bagaimana saya berhasil membangun hubungan yang akrab dengan mertua saya.Â
Berikut adalah lima kunci sukses yang saya terapkan untuk memperbaiki hubungan dengan mertua saya.
1. Membangun Kesalingpengertian
Saya menyadari bahwa mertua memegang peran yang tak terbantahkan. Mereka adalah sosok yang telah melalui banyak pengalaman hidup dan memiliki kebijaksanaan yang berharga untuk dibagikan kepada generasi penerus. Mengakui peran penting mertua dalam keluarga adalah langkah awal yang sangat penting dalam membangun relasi yang harmonis.
Namun, tanpa kesalingpengertian yang kuat antara mertua dan menantu, hubungan tersebut bisa menjadi tegang dan penuh konflik. Kesalingpengertian menjadi kunci utama dalam menjaga hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak.
Kesalingpengertian melibatkan kemampuan untuk saling mendengarkan, menghargai, dan memahami sudut pandang masing-masing tanpa prasangka. Dengan kesalingpengertian yang kuat, saya dan mertua dapat menemukan titik temu dalam berbagai situasi, mengatasi perbedaan, dan membentuk ikatan yang lebih erat.