Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengukur Kualitas dan Kuantitas Hasil Kerja Guru

7 Mei 2024   23:28 Diperbarui: 7 Mei 2024   23:59 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai contoh, hasil kerja yang konsisten dan berkualitas tinggi dapat membantu membentuk karakter dan sikap positif siswa, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi keberhasilan mereka di luar ruang kelas.

Saya memperkenalkan metode pengajaran interaktif baru dalam pelajaran bahasa Inggris untuk meningkatkan partisipasi siswa dan pemahaman konsep. Evaluasi langsung dilakukan dengan mengamati partisipasi siswa selama pelajaran dan mengukur kemajuan mereka dalam memecahkan masalah.

Namun, dampak tidak langsung juga diamati. Beberapa bulan setelah menerapkan metode baru ini, saya melihat peningkatan dalam kepercayaan diri siswa terhadap kemampuan mereka dalam bahasa Inggris. Ini tercermin dalam hasil tes standar yang menunjukkan peningkatan nilai rata-rata di kelasnya. 

Guru menyadari bahwa meskipun dampak langsung dari metode pengajaran baru terlihat dalam partisipasi dan pemahaman langsung, dampaknya juga meluas ke area yang lebih abstrak seperti kepercayaan diri siswa.

Dengan mempertimbangkan baik dampak langsung maupun tidak langsung dari hasil kerja, saya dapat memiliki gambaran yang lebih holistik tentang nilai dan signifikansi dari upaya dalam membimbing siswa. Ini membantu saya untuk lebih menghargai kontribusi mereka dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan, serta memberikan motivasi tambahan bagi mereka untuk terus meningkatkan kinerja mereka di masa depan.

3. Refleksi Pribadi dan Evaluasi Diri

Dalam menghadapi dinamika antara kesibukan mengajar dan produktivitas, sering kali seorang guru terlalu sibuk untuk meluangkan waktu untuk merenung dan mengevaluasi pencapaian secara pribadi. Namun, refleksi pribadi dan evaluasi diri merupakan langkah kunci dalam proses pembelajaran dan pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, saya meluangkan waktu secara teratur untuk melakukan refleksi pribadi terhadap pencapaian dalam mengajar. Ini dapat dilakukan dengan menetapkan waktu khusus setiap minggunya untuk mempertimbangkan apa yang telah saya capai dalam membimbing siswa dan apa yang masih perlu diperbaiki. Selama sesi refleksi ini, saya dapat membuat catatan tentang progres yang telah dibuat, serta mencatat hal-hal yang mungkin perlu ditingkatkan di masa mendatang.

Selain itu, saya juga melakukan evaluasi diri secara teratur. Ini melibatkan bertanya kepada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan reflektif tentang pencapaian dalam mengajar, keputusan yang telah saya buat, dan dampaknya terhadap siswa. 

Pertanyaan-pertanyaan seperti "Bagaimana respon siswa terhadap metode pengajaran saya?" atau "Apa yang bisa saya lakukan lebih baik di masa depan?" dapat membantu mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang kinerja saya  sebagai pendidik dan membangun rencana tindakan yang lebih efektif untuk mencapai pertumbuhan pribadi yang lebih besar.

Dengan melakukan refleksi pribadi dan evaluasi diri secara teratur, saya dapat meningkatkan kesadaran diri, mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dalam mengajar, dan mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kinerja di kelas. 

Dalam persaingan antara kesibukan mengajar dan produktivitas, refleksi pribadi adalah kunci untuk memastikan bahwa seorang guru tidak hanya sibuk, tetapi benar-benar produktif dalam membimbing siswa mereka dengan lebih baik.

4. Kualitas vs. Kuantitas: Membangun Pemahaman yang Komprehensif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun