Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Guru

22 April 2024   19:54 Diperbarui: 22 April 2024   19:55 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Guru dan Siswa. ( Pexels.com/Max Fischer)

Di tepi jalan, dalam hening,
Kesabaran duduk, tenang dan damai.
Tatapan lembut, menghiasi sana,
Bagai pelita memecah kegelapan.

Buku-buku tua, pengalaman tak terhitung,
Harta berharga bagi pencari.
Tak menghakimi, tak terburu-buru,
Mengajar rahasia sabar dan ketenangan.

Dalam pelukanmu, mengalir kesejukan,
Ketenangan jiwa, tanpa tara.
Di musim badai, di saat kesulitan,
Kesabaran menuntun melintasi.

Engkau teman setia, selalu hadir tiada henti,
Menyinari setiap langkah.
Engkau adalah sinar, dalam gelap gulita,
Di pangkuanmu, kudapati makna.

Menunggu sabar, hingga fajar memunculkan sinar,
Mengajari arti menantikan dalam diam.
Membongkar rahasia kehidupan,
Engkau guru yang bijaksana.

Nampar Legit, 22/04/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun