Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Swafoto Politik, Antara Relasi Publik dan Wacana Kepemimpinan

22 April 2024   10:51 Diperbarui: 23 April 2024   08:51 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, terpantau berswafoto bersama Hotman Paris (KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN)

Dalam era di mana citra publik dan relasi personal memiliki peran penting dalam politik, penting bagi pemimpin untuk tetap mengutamakan integritas dan transparansi. Swafoto politik, yang menjadi bagian dari praktik politik modern, tidak bisa dianggap sepele.

Fenomena ini mencerminkan dinamika kompleks dalam hubungan antara politisi, pengacara, dan pemilih, serta menunjukkan bagaimana politik dijalankan dan dipahami dalam masyarakat.

Swafoto politik bukan hanya sekadar gestur kosong atau tindakan sosial yang tak berarti, tetapi juga merupakan bagian dari strategi politik untuk membangun citra publik yang positif dan memperkuat relasi dengan berbagai pihak. Namun, penting untuk diingat bahwa swafoto politik tidak boleh menggantikan integritas dan transparansi dalam menjalankan tugas-tugas politik.

Pemimpin harus mampu menjaga keseimbangan antara hubungan personal dan profesional dalam politik, serta menjaga independensi dan integritas mereka dalam mengambil keputusan yang memengaruhi kehidupan rakyat.

Dalam konteks sidang sengketa Pilpres 2024, di mana keputusan yang diambil akan memiliki dampak yang signifikan bagi masa depan negara, integritas dan transparansi pemimpin menjadi semakin penting.

Dengan demikian, di tengah pentingnya citra publik dan relasi personal dalam politik, pemimpin harus tetap mengutamakan integritas dan transparansi.

Ini bukan hanya tentang memenangkan dukungan publik, tetapi juga tentang menjalankan tugas-tugas politik dengan jujur dan bertanggung jawab, demi kepentingan yang lebih besar dari masyarakat dan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun