Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pembaruan Manajemen Gereja: Pelatihan Manajemen Paroki Santa Teresa Kalkuta Datak

20 April 2024   07:14 Diperbarui: 20 April 2024   07:41 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Pelatihan Manajemen Paroki Santa Theresa (Dokumentasi Komsos Paroki Santa Theresa Kalkuta Datak/Ari Bero)

Dalam keadaan yang terus berubah dan berkembang, pertanyaan mengenai apakah gereja memerlukan pembaruan dalam pengelolaan dan pelayanannya menjadi semakin relevan.

Berbagai tantangan zaman modern, seperti perubahan sosial, teknologi, dan tuntutan masyarakat, menghadirkan dinamika baru yang perlu dihadapi oleh institusi gereja.

Di tengah perubahan tersebut, muncul pertanyaan kritis: apakah model pengelolaan dan pelayanan gereja saat ini sudah cukup responsif terhadap kebutuhan umat dan masyarakat?

Kehadiran gereja dalam kehidupan sehari-hari masyarakat telah mengalami pergeseran. Dulu, gereja sering kali dianggap sebagai pusat spiritual semata, namun kini tuntutannya lebih kompleks.

Masyarakat mengharapkan gereja tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial, penyedia bantuan bagi yang membutuhkan, dan penyokong dalam mencari makna hidup.

Dengan demikian, penting bagi kita untuk merenungkan apakah model pengelolaan dan pelayanan gereja saat ini masih relevan dan efektif dalam menghadapi tuntutan zaman.

Pertanyaan ini bukan hanya sebatas masalah administratif, tetapi juga berkaitan erat dengan misi gereja dalam melayani dan membawa transformasi dalam masyarakat.

Oleh karena itu, mari kita telaah bersama apakah gereja memerlukan pembaruan dalam pengelolaan dan pelayanannya untuk tetap relevan dan bermakna bagi umat dan masyarakat pada masa kini.

Dalam suasana yang semakin dinamis dalam kehidupan gerejawi, Paroki Santa Theresa dari Kalkuta Datak telah mengambil inisiatif yang proaktif dengan menyelenggarakan sebuah acara pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan gereja.

Langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi oleh gereja dalam menjawab kebutuhan spiritual dan praktis umat di tengah perubahan zaman.

Pelatihan ini merupakan bukti nyata dari kesadaran dan komitmen Paroki Santa Theresa untuk terus memperbarui dan meningkatkan diri dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada umat dan masyarakat sekitar.

Dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang berpengalaman dan kompeten dalam bidang pengelolaan gereja dan pelayanan pastoral, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam serta keterampilan yang praktis bagi para pengurus gereja.

Konteks pelatihan ini juga mencerminkan semangat kolaborasi dan keterbukaan dalam lingkungan gereja. Para pengurus gereja dari berbagai level, mulai dari Dewan Keuangan Paroki, Dewan Pastoral Paroki hingga Pengurus Wilayah, berkumpul untuk bersama-sama memperdalam pemahaman dan keterampilan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Hal ini mencerminkan semangat sinergi dan kebersamaan dalam memperkuat fondasi kelembagaan gereja.

Dengan demikian, pelatihan ini bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi merupakan sebuah langkah strategis dalam menjawab panggilan zaman untuk terus berkembang dan beradaptasi.

Melalui pembaruan dan peningkatan kualitas pengelolaan dan pelayanan gereja, Paroki Santa Theresa berupaya untuk tetap relevan dan efektif dalam misinya sebagai pembawa harapan dan kasih dalam komunitas.

Pada intinya, pelatihan yang diselenggarakan oleh Paroki Santa Theresa membawa kesempatan emas bagi para pengurus gereja untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan manajemen gereja mereka.

Dalam lingkungan yang memungkinkan pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang kaya, para pengurus gereja memiliki kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang berbagai aspek manajemen gereja dan pelayanan pastoral.

Melalui pelatihan ini, diharapkan para pengurus gereja dapat memperoleh keterampilan praktis dan wawasan yang diperlukan untuk mengelola gereja dengan lebih efektif dan efisien.

Mereka akan belajar tentang praktik terbaik dalam pembinaan rohani, manajemen keuangan gereja, tata kelola gereja yang efektif, dan lain sebagainya. Dengan demikian, mereka akan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh gereja dalam melayani umat dan masyarakat.

Dampak dari peningkatan kualitas pelayanan dan manajemen gereja ini tidak hanya dirasakan oleh umat gereja secara langsung, tetapi juga oleh masyarakat luas.

Sebuah gereja yang dikelola dengan baik dan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas akan menjadi sumber harapan dan inspirasi bagi masyarakat sekitarnya.

Masyarakat akan melihat gereja sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam memecahkan masalah sosial, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, dan menjadi agen perubahan positif dalam komunitas.

Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pengurus gereja, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas bagi umat dan masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah langkah nyata menuju pembangunan yang berkelanjutan bagi Paroki Santa Theresa dan komunitasnya.

Pembaruan manajemen dan pelayanan gereja demi menjawab tantangan zaman

Nara Sumber Pelatihan Manajemen Paroki Santa Theresa (Dokumentasi Komsos Paroki Santa Theresa Kalkuta Datak/Ari Bero)
Nara Sumber Pelatihan Manajemen Paroki Santa Theresa (Dokumentasi Komsos Paroki Santa Theresa Kalkuta Datak/Ari Bero)

Dalam konteks dinamika gereja yang terus berubah saat ini, pembaruan dalam manajemen dan pelayanan gereja menjadi sebuah keharusan untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks.

Perubahan-perubahan dalam masyarakat, teknologi, dan budaya mengharuskan gereja untuk terus beradaptasi dan berevolusi agar tetap relevan dan efektif dalam misinya.

Pembaruan dalam manajemen gereja menyangkut pengelolaan sumber daya, tata kelola organisasi, dan strategi pengembangan. Gereja perlu memastikan bahwa mereka memiliki sistem yang efisien dan transparan dalam mengelola dana dan sumber daya lainnya,

Selaian itu,  Gereja juga memiliki struktur organisasi yang mampu merespons kebutuhan umat dengan cepat dan tepat. Selain itu, strategi pengembangan yang terencana dan terukur menjadi kunci untuk memastikan bahwa gereja dapat terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan misinya.

Pembaruan dalam pelayanan gereja mengacu pada cara gereja berinteraksi dan melayani umat serta masyarakat di sekitarnya. Gereja perlu memastikan bahwa pelayanan relevan dengan kebutuhan dan aspirasi umat, serta mampu memberikan solusi konkret bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

Hal ini melibatkan pengembangan program-program baru, peningkatan kualitas pelayanan yang ada, atau kerja sama dengan pihak-pihak eksternal untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan demikian, pembaruan dalam manajemen dan pelayanan gereja tidak hanya merupakan hal yang diinginkan, tetapi juga menjadi kebutuhan mendesak dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

Gereja perlu berani untuk berinovasi dan beradaptasi agar tetap relevan dan bermakna bagi umat dan masyarakat yang mereka layani.

Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, gereja sebagai institusi juga harus memperbarui pendekatan mereka dalam manajemen dan pelayanan. Pembaruan ini sangat penting untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh gereja dalam menghadapi dinamika zaman yang terus berkembang.

Manajemen gereja yang efektif menjadi kunci untuk memastikan bahwa sumber daya gereja, baik itu keuangan, tenaga kerja, maupun waktu, digunakan secara efisien dan produktif.

Dengan pembaruan dalam manajemen, gereja dapat meningkatkan kualitas pelayanan mereka, memperluas jangkauan, dan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat di sekitarnya.

Sementara itu, pembaruan dalam pelayanan gereja memungkinkan gereja untuk tetap relevan dan responsif terhadap kebutuhan umat dan masyarakat. Melalui pelayanan yang inovatif dan berorientasi pada kebutuhan, gereja dapat membangun hubungan yang lebih erat dengan umat, membantu mereka dalam pencarian makna dan solusi atas tantangan hidup yang dihadapi.

Dengan demikian, dalam konteks dinamika gereja saat ini, pembaruan dalam manajemen dan pelayanan gereja bukanlah sekadar opsi, tetapi merupakan suatu keharusan untuk menjawab tantangan zaman dengan cara yang efektif dan relevan. Hanya dengan mengadopsi pendekatan yang terbuka terhadap perubahan dan inovasi, gereja dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat yang mereka layani.

Pelatihan memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk efektivitas tugas dan tanggung jawab

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Paroki Santa Theresa memberikan kesempatan berharga bagi pengurus gereja untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab mereka.

Dalam lingkungan yang mendukung pembelajaran kolaboratif, para pengurus gereja memiliki kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang berbagai aspek manajemen gereja dan pelayanan pastoral.

Dengan pengetahuan baru yang diperoleh dari pelatihan, para pengurus gereja dapat mengembangkan keterampilan yang lebih baik dalam menjalankan tugas-tugas mereka dengan efektif.

Misalnya, mereka dapat belajar tentang teknik-teknik manajemen keuangan gereja, strategi pengembangan komunitas, atau keterampilan komunikasi pastoral yang lebih baik.

Dengan demikian, mereka dapat lebih efisien dalam menjalankan tugas-tugas administratif, lebih berdaya dalam memberikan pelayanan pastoral, dan lebih efektif dalam memimpin dan mengkoordinasi berbagai kegiatan gereja.

Selain itu, peningkatan pengetahuan dan keterampilan ini juga dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi gereja dan komunitasnya.

Sebagai contoh, pengurus gereja yang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang manajemen keuangan gereja dapat membantu gereja untuk mengelola sumber daya dengan lebih efisien, sehingga lebih banyak dana yang dapat dialokasikan untuk program-program pelayanan dan pengembangan komunitas.

Dengan demikian, pelatihan yang diselenggarakan oleh Paroki Santa Theresa bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi merupakan investasi yang berharga dalam pengembangan potensi pengurus gereja dan peningkatan efektivitas pelayanan gereja secara keseluruhan.

Selain itu, dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh dari pelatihan, para pengurus gereja dapat lebih siap dan mampu menghadapi tantangan yang dihadapi oleh gereja dalam menjalankan misinya untuk melayani umat dan masyarakat dengan lebih baik.

Manajemen gereja dan pelayanan pastoral  lebih responsif terhadap kebutuhan umat

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Paroki Santa Theresa tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada pengurus gereja, tetapi juga membantu mereka memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang manajemen gereja dan pelayanan pastoral.

Pemahaman yang lebih mendalam ini memungkinkan gereja untuk menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan umat dan masyarakat di sekitarnya.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang manajemen gereja, pengurus gereja dapat mengembangkan strategi-strategi yang lebih efektif dalam mengelola sumber daya gereja, merencanakan program-program pelayanan yang relevan, dan mengelola risiko-risiko yang mungkin timbul dalam menjalankan tugas-tugas gereja.

Para pengurus hereja dapat menggunakan pengetahuan yang mereka peroleh dari pelatihan untuk merancang kebijakan-kebijakan yang lebih tepat dan mengambil keputusan-keputusan yang lebih baik untuk kepentingan gereja dan komunitasnya.

Sementara itu, pemahaman yang lebih dalam tentang pelayanan pastoral memungkinkan gereja untuk merespons kebutuhan spiritual dan praktis umat dengan lebih baik.

Pengurus gereja yang terlatih dengan baik dalam pelayanan pastoral dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang lebih efektif kepada umat dalam menghadapi tantangan hidup, mengatasi konflik-konflik interpersonal, dan menemukan makna dan tujuan dalam kehidupan mereka.

Selain itu, pengurus juga dapat merancang program-program pelayanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan umat dan masyarakat di sekitarnya, sehingga memberikan dampak yang lebih positif bagi mereka.

Dengan demikian, pemahaman yang lebih dalam tentang manajemen gereja dan pelayanan pastoral tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan gereja secara keseluruhan, tetapi juga memungkinkan gereja untuk menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan umat dan masyarakat di sekitarnya.

Hal ini merupakan langkah yang penting dalam menjawab panggilan gereja untuk menjadi saksi yang efektif bagi kasih Allah di dunia ini, dan memastikan bahwa gereja tetap relevan dan bermakna bagi umat dan masyarakat yang mereka layani.

Pandangan yang keliru tentang sebuah pembaruan

Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa upaya pembaruan dalam manajemen gereja hanya akan mengakibatkan peningkatan birokrasi tanpa memberikan manfaat yang nyata bagi gereja dan umatnya.

Mereka berpendapat bahwa pengenalan sistem manajemen yang lebih kompleks dan prosedur-prosedur yang lebih rinci hanya akan menambah beban administratif bagi gereja tanpa memberikan peningkatan kualitas pelayanan yang signifikan.

Menurut pandangan ini, pembaruan dalam manajemen gereja cenderung fokus pada aspek-aspek administratif dan prosedural, tanpa memperhitungkan kebutuhan dan aspirasi spiritual umat.

Kekhawatiran bahwa perubahan-perubahan dalam struktur organisasi dan tata kelola gereja hanya akan mengalihkan perhatian dari misi utama gereja dalam memberikan pelayanan pastoral dan memperkuat iman umat.

Selain itu, mereka juga mungkin merasa bahwa pembaruan dalam manajemen gereja dapat mengakibatkan terjadinya polarisasi di antara para anggota gereja, karena mungkin saja ada perbedaan pendapat tentang arah dan strategi yang diambil dalam proses pembaruan. Hal ini dapat mengganggu kesatuan dan kohesi dalam komunitas gereja, serta menghabiskan waktu dan energi yang seharusnya digunakan untuk fokus pada pelayanan dan pertumbuhan rohani umat.

Tanggapan atas pandangan yang keliru tentang pembaruan

Pelatihan ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kualitas pengelolaan gereja, dengan implikasi yang signifikan bagi umat dan masyarakat.

Dalam refleksi atas argumen-argumen yang telah disampaikan, pelatihan yang diselenggarakan oleh Paroki Santa Theresa dapat dipandang sebagai langkah positif dalam meningkatkan kualitas pengelolaan gereja.

Melalui pelatihan ini, para pengurus gereja diberikan pengetahuan dan keterampilan baru yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab mereka. Mereka juga memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang manajemen gereja dan pelayanan pastoral, yang memungkinkan gereja untuk menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan umat dan masyarakat di sekitarnya.

Para pengurus gereja yang lebih terlatih dan terampil akan lebih efektif dalam menjalankan tugas-tugas, seperti mengelola sumber daya gereja dengan lebih efisien, merancang program-program pelayanan yang lebih relevan, dan memberikan dukungan pastoral yang lebih baik kepada umat.

Hal ini akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi umat dan masyarakat, seperti peningkatan kualitas hidup spiritual, dukungan dalam menghadapi tantangan hidup, dan kontribusi yang lebih besar terhadap pembangunan komunitas.

Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya merupakan investasi dalam pengembangan potensi pengurus gereja, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam memastikan bahwa gereja tetap relevan dan bermakna bagi umat dan masyarakat yang mereka layani.

Dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah, peningkatan kualitas pengelolaan gereja adalah salah satu kunci untuk menjaga kesinambungan dan keberlanjutan misi gereja dalam melayani dan membawa transformasi bagi dunia.

Peningkatan pengelolaan berdampak pada gereja, umat dan masyarakat

Peningkatan pengelolaan gereja memiliki implikasi yang luas dan signifikan bagi umat dan masyarakat. Pertama-tama, pengelolaan gereja yang lebih efektif dan efisien akan menciptakan lingkungan gereja yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Ini berarti gereja akan mampu menyediakan pelayanan pastoral dan program-program keagamaan dengan lebih konsisten dan teratur, memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan rohani umat.

Selain itu, peningkatan pengelolaan gereja juga dapat membawa dampak positif bagi masyarakat luas. Gereja yang dikelola dengan baik akan menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam memecahkan masalah sosial dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Misalnya, gereja dapat meluncurkan program-program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, atau kesehatan yang berdampak positif bagi masyarakat di sekitarnya.

Selanjutnya, pengelolaan gereja yang lebih baik juga dapat meningkatkan citra gereja dalam masyarakat. Sebuah gereja yang dikelola dengan transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab akan mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat secara lebih luas.

Hal ini dapat membuka pintu untuk kerja sama antara gereja dan berbagai pihak eksternal, seperti pemerintah, organisasi non-profit, dan bisnis lokal, dalam upaya untuk memajukan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Namun, di sisi lain, peningkatan pengelolaan gereja juga dapat menimbulkan tantangan dan tanggung jawab tambahan bagi para pengurus gereja. Mereka harus memastikan bahwa mereka menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dengan bijaksana dan bertanggung jawab, serta menjaga fokus mereka tetap pada misi dan nilai-nilai gereja.

Dengan demikian, peningkatan pengelolaan gereja memiliki implikasi yang jauh melampaui batas lingkungan gereja itu sendiri. Hal ini memperlihatkan bahwa gereja bukanlah entitas yang terisolasi, tetapi merupakan bagian integral dari masyarakat yang lebih luas, dan memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Pembaruan dalam manajemen relevan untuk kebutuhan internal gereja isu-isu sosial dan spiritual yang lebih luas

Peserta Pelatihan Manajemen Paroki Santa Theresa (Dokumentasi Komsos Paroki Santa Theresa Kalkuta Datak/Ari Bero)
Peserta Pelatihan Manajemen Paroki Santa Theresa (Dokumentasi Komsos Paroki Santa Theresa Kalkuta Datak/Ari Bero)

Pembaruan dalam manajemen gereja memiliki signifikansi yang jauh melampaui batas-batas internal gereja. Hal ini berkaitan dengan isu-isu sosial dan spiritual yang lebih luas yang memengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

Sebagai lembaga yang memiliki peran yang penting dalam membentuk nilai-nilai, moralitas, dan keadilan dalam masyarakat, gereja perlu memastikan bahwa mereka memiliki sistem manajemen yang efektif untuk menjalankan misi mereka secara efektif.

Dengan mengadopsi praktik-praktik manajemen terbaik, gereja dapat menjadi mitra yang lebih efektif dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang kompleks, seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, atau ketegangan sosial.

Salah satu contoh nyata dengan memiliki sistem pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel, gereja dapat menjadi agen yang dapat dipercaya dalam penggalangan dana untuk program-program pembangunan masyarakat atau bantuan kemanusiaan.

Selain itu, pembaruan dalam manajemen gereja juga dapat membantu gereja untuk menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan spiritual umat dan masyarakat. Dengan memiliki struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif, gereja dapat merancang program-program pelayanan yang lebih relevan dan bermakna bagi umat, sehingga memberikan dukungan yang lebih besar dalam pencarian makna dan tujuan dalam kehidupan mereka.

Keterkaitan antara pembaruan dalam manajemen gereja dengan isu-isu sosial dan spiritual yang lebih luas menunjukkan bahwa gereja memiliki potensi untuk menjadi kekuatan positif dalam menciptakan perubahan yang berarti dalam masyarakat.

Melalui pembaruan ini, gereja dapat mengoptimalkan peran mereka dalam membawa kasih dan keadilan kepada dunia, serta menjadi saksi yang hidup bagi nilai-nilai kerohanian yang mereka anut. Dengan demikian, pembaruan dalam manajemen gereja tidak hanya relevan untuk kebutuhan internal gereja, tetapi juga memiliki dampak yang jauh lebih luas dalam menciptakan dunia yang lebih baik.

Penutup

Dalam rangka memenuhi tuntutan zaman yang terus berubah, pelatihan yang diselenggarakan oleh Paroki Santa Theresa telah membuktikan diri sebagai langkah konkret dalam meningkatkan kualitas pengelolaan gereja.

Melalui pelatihan ini, para pengurus gereja diberikan pengetahuan dan keterampilan baru yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab mereka. Mereka juga memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang manajemen gereja dan pelayanan pastoral, yang memungkinkan gereja untuk menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan umat dan masyarakat di sekitarnya.

Dampak dari pelatihan ini sangat signifikan, bukan hanya dalam konteks internal gereja, tetapi juga dalam hubungannya dengan isu-isu sosial dan spiritual yang lebih luas.

Peningkatan kualitas pengelolaan gereja tidak hanya menciptakan lingkungan gereja yang lebih stabil dan berkelanjutan, tetapi juga memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat di sekitarnya.

Gereja yang dikelola dengan baik akan menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam memecahkan masalah-masalah sosial, memberikan dukungan pastoral yang lebih baik kepada umat, dan menjadi agen perubahan yang positif dalam menciptakan dunia yang lebih baik.

Dengan demikian, pelatihan Paroki Santa Theresa bukan hanya merupakan langkah isolatif, tetapi merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menjaga relevansi dan efektivitas gereja dalam melayani dan membawa transformasi bagi dunia.

Melalui peningkatan kualitas pengelolaan gereja, gereja dapat tetap menjadi pelopor dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kasih di tengah-tengah masyarakat yang terus berkembang.

Dengan demikian, pelatihan yang diselenggarakan oleh Paroki Santa Theresa adalah langkah yang penting dan perlu untuk memperbarui manajemen gereja. Keyakinan kami adalah bahwa melalui pelatihan ini, para pengurus gereja dapat meningkatkan kualitas pengelolaan gereja dan pelayanan pastoral mereka.

Hal ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi lingkungan gereja secara langsung, tetapi juga akan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi umat dan masyarakat di sekitarnya.

Dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh dari pelatihan ini, para pengurus gereja akan lebih siap dan mampu menghadapi tantangan yang dihadapi oleh gereja dalam menjalankan misinya untuk melayani dan membawa transformasi bagi dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun