Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perantauan: Strategi Ekonomi Menuju Masa Depan Lebih Baik

16 April 2024   18:27 Diperbarui: 16 April 2024   18:29 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perantauan Strategi Ekonomi Masa Depan (KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo)

Selain itu, perantauan juga memiliki konsekuensi sosial dan budaya yang penting. Migrasi massal individu dari daerah asal mereka ke kota-kota besar dapat menyebabkan perubahan dalam nilai-nilai, norma, dan tradisi budaya di kedua tempat. Hal ini dapat memicu ketegangan sosial dan konflik antar kelompok, terutama jika ada persaingan untuk sumber daya dan peluang ekonomi.

Perantauan merupakan isu penting yang terkait erat dengan mobilitas sosial, ekonomi, dan pembangunan di Indonesia

Perantauan merupakan isu penting yang memiliki keterkaitan yang erat dengan mobilitas sosial, ekonomi, dan pembangunan di Indonesia. Fenomena perantauan mencerminkan dinamika kompleks dalam masyarakat, di mana individu terdorong untuk mencari peluang ekonomi yang lebih baik di luar daerah asal mereka.

Signifikansi perantauan dapat dilihat dari berbagai perspektif. Pertama, perantauan memainkan peran penting dalam mobilitas sosial, dengan memberikan kesempatan bagi individu untuk meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial mereka serta menciptakan masa depan yang lebih baik bagi keluarga mereka. Kedua, perantauan juga memiliki dampak langsung terhadap pembangunan ekonomi, dengan menyediakan tenaga kerja tambahan untuk sektor-sektor kunci seperti jasa, industri, dan perdagangan. Ketiga, perantauan memperkuat keterkaitan antar daerah di Indonesia, dengan menghubungkan daerah pedesaan dengan kota-kota besar dan memfasilitasi aliran barang, jasa, dan tenaga kerja di seluruh negara.

Namun, perantauan juga menimbulkan sejumlah tantangan dan risiko yang perlu diatasi. Misalnya, ada risiko peningkatan disparitas antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta risiko pemisahan keluarga dan kehilangan identitas budaya di tengah proses perantauan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola perantauan secara efektif, dengan memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat.

Kesimpulan

Perantauan, seperti yang dialami oleh Mey dalam kisahnya, mencerminkan realitas sosial yang kompleks di Indonesia. Fenomena ini menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi oleh individu dalam upaya meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial mereka. Mey dan banyak individu lainnya memilih untuk merantau ke kota besar seperti Jakarta dengan harapan mendapatkan peluang ekonomi yang lebih baik dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi keluarga mereka.

Namun, perantauan juga memiliki dampak yang kompleks terhadap masyarakat di kedua tempat. Di satu sisi, perantauan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan mobilitas sosial, tetapi di sisi lain, juga dapat menyebabkan ketimpangan ekonomi, pemisahan keluarga, dan hilangnya identitas budaya.

Oleh karena itu, saya yakin bahwa perantauan memiliki peran yang penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga dan memperluas peluang ekonomi bagi individu di berbagai daerah di Indonesia. Melalui perantauan, individu seperti Mey memiliki kesempatan untuk mencari peluang ekonomi yang lebih baik di kota-kota besar, yang pada gilirannya dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluarga mereka. Meskipun perantauan memiliki tantangan dan risiko, kita tidak boleh mengabaikan potensi positif yang dimilikinya dalam mengatasi ketidaksetaraan ekonomi dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun