Dalam rangkuman ini, penting untuk diingat bahwa Ata Pecing bukan hanya sekadar ahli nujum atau peramal dalam masyarakat Manggarai, tetapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya yang kaya dan relevan. Mereka mewakili penjaga tradisi lisan, pemimpin spiritual, dan penjaga nilai-nilai lokal yang sangat penting dalam menghadapi perubahan zaman yang cepat dan globalisasi yang semakin terintegrasi.
Ata Pecing memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan yang telah diturunkan dari generasi ke generasi, membantu masyarakat untuk memahami dan mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan nilai-nilai seperti keseimbangan, harmoni, dan penghormatan terhadap leluhur, mereka memainkan peran yang penting dalam memelihara identitas budaya, kohesi sosial, dan kesejahteraan spiritual masyarakat Manggarai.
Penting untuk ditegaskan kembali bahwa kearifan lokal seperti yang diwakili oleh Ata Pecing adalah aset berharga yang harus dijaga dan dipertahankan sebagai bagian penting dari warisan budaya manusia. Di tengah arus modernisasi dan globalisasi, penting untuk menghargai nilai-nilai tradisional dan kebijaksanaan lokal yang telah terbukti nilainya dalam membimbing masyarakat menuju keseimbangan, kesejahteraan, dan kedamaian.
Kita belajar dari kearifan dan pengalaman yang telah diberikan oleh Ata Pecing, dan mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam upaya-upaya kita untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, perdamaian global, dan penghormatan terhadap keragaman budaya di seluruh dunia. Dengan demikian, memelihara dan mengembangkan praktik tradisional seperti yang dilakukan oleh Ata Pecing bukan hanya merupakan tanggung jawab kita terhadap warisan budaya, tetapi juga investasi dalam masa depan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H