Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjuangan Yustina Titi Nurbaya: Realitas Kemiskinan dan Ketidakpastian di Pedesaan Indonesia

26 Maret 2024   11:08 Diperbarui: 26 Maret 2024   11:34 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjuangan Yustina Menghadapi Realitas Hidup di Pedesaan Indonesia (Kompas.com)

Cerita Yustina bukanlah sekadar cerita satu keluarga, tetapi merupakan cerminan dari kisah-kisah serupa yang mungkin terjadi di berbagai sudut negeri ini. 

Kehidupan sehari-hari Yustina dan anak-anaknya memperlihatkan betapa rapuhnya jaringan pengaman sosial dan infrastruktur pelayanan dasar di pedesaan. Meskipun seringkali terabaikan oleh pusat perhatian, keberadaan mereka tidak boleh diabaikan, karena di dalamnya terkandung tantangan yang membutuhkan solusi yang komprehensif dan terarah.

Dengan melihat lebih dekat kehidupan Yustina dan anak-anaknya, kita dapat membuka mata kita terhadap kompleksitas dan urgensi permasalahan yang masih dihadapi oleh masyarakat pedesaan di Indonesia.

Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk menyadari bahwa keadilan sosial tidak boleh hanya menjadi slogan kosong, tetapi diwujudkan melalui tindakan nyata yang memperhatikan dan mengatasi berbagai realitas pahit yang dihadapi oleh masyarakat pedesaan.

Analisis Tantangan

1. Ketidakadilan Sosial-Ekonomi

Yustina Titi Nurbaya dan keluarganya menjadi korban dari ketidakadilan sosial-ekonomi yang masih merajalela di masyarakat pedesaan. Terbatasnya akses terhadap pendidikan merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Yustina. Putranya, JL, terpaksa putus sekolah untuk membantu mencari nafkah, mengisyaratkan bahwa akses terhadap pendidikan di pedesaan masih menjadi masalah serius. 

Selain itu, pekerjaan yang tidak menentu dan penghasilan yang minim membuat Yustina kesulitan memenuhi kebutuhan dasar keluarganya. Kondisi ini mencerminkan ketidakadilan dalam pembagian sumber daya ekonomi dan peluang yang merugikan bagi mereka yang berada di lapisan sosial ekonomi bawah.

2. Gagalnya Sistem Bantuan Pemerintah

Meskipun Yustina telah terdaftar sebagai penerima bantuan rumah layak huni, masih terdapat kegagalan dalam sistem bantuan pemerintah memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. 

Kurangnya akses terhadap program-program bantuan seperti BPNT dan PKH menunjukkan bahwa sistem ini tidak mampu menjangkau secara efektif mereka yang membutuhkan. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang keberhasilan program-program bantuan pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat yang rentan.

3. Keterbatasan Infrastruktur dan Layanan Dasar

Kondisi gubuk tempat tinggal Yustina yang belum dilengkapi fasilitas listrik mencerminkan keterbatasan akses terhadap infrastruktur dasar di pedesaan. Ketersediaan layanan kesehatan dan pendidikan yang terbatas juga menjadi hambatan utama bagi Yustina dan anak-anaknya. 

Kondisi ini tidak hanya mengakibatkan ketidakmampuan mereka untuk mendapatkan akses yang layak terhadap layanan dasar, tetapi juga meningkatkan risiko kesehatan dan keamanan bagi keluarga mereka. Ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan investasi dalam pembangunan infrastruktur dan penyediaan layanan dasar di pedesaan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Solusi dan Rekomendasi

1. Penguatan Program Bantuan Pemerintah

Untuk mengatasi kegagalan sistem bantuan pemerintah, diperlukan langkah-langkah konkret untuk memperbaiki sistem pendataan dan distribusi bantuan. Pemerintah meningkatkan akurasi dan ketepatan dalam mengidentifikasi keluarga yang membutuhkan bantuan, serta memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar tersedia dan tepat sasaran. 

Langkah-langkah reformasi seperti pembaruan teknologi informasi dan peningkatan kapasitas petugas lapangan dapat membantu meningkatkan efektivitas program-program bantuan.

2. Pembangunan Infrastruktur dan Akses Layanan Dasar

Penting bagi pemerintah untuk meningkatkan investasi dalam pembangunan infrastruktur dasar di pedesaan. Hal ini termasuk peningkatan akses listrik, air bersih, dan transportasi yang memadai. Dengan memperbaiki infrastruktur ini, masyarakat pedesaan seperti Yustina dan anak-anaknya akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan. 

Selain itu, penyediaan layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas menjadi prioritas utama, dengan membangun lebih banyak puskesmas dan sekolah di daerah pedesaan.

3. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Melalui program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti pelatihan keterampilan dan bantuan modal usaha, pemerintah dapat membantu mengurangi ketergantungan masyarakat pedesaan pada pekerjaan yang tidak menentu. 

Dengan meningkatkan keterampilan dan memberikan dukungan finansial, masyarakat pedesaan dapat membangun usaha kecil dan menengah yang berkelanjutan, sehingga meningkatkan pendapatan dan taraf hidup mereka secara berkelanjutan.

Melalui penguatan program bantuan pemerintah, pembangunan infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, diharapkan masyarakat pedesaan seperti Yustina dan anak-anaknya dapat mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi dan memperbaiki kualitas hidup mereka secara signifikan. 

Hal ini juga akan membantu menciptakan masyarakat pedesaan yang lebih mandiri, produktif, dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi.

Kisah inspiratif Yustina Titi Nurbaya menjadi cermin bagi kita tentang realitas pahit yang dihadapi oleh banyak keluarga di pedesaan. Melalui perjuangan Yustina dan anak-anaknya, kita diingatkan akan urgensi dan pentingnya upaya bersama untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketidaksetaraan di wilayah pedesaan.

Dengan mengambil langkah-langkah konkret yang mencakup penguatan program bantuan pemerintah, pembangunan infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, kita dapat membuka jalan menuju hidup yang lebih baik dan lebih layak bagi masyarakat pedesaan seperti Yustina dan anak-anaknya. Diperlukan dukungan yang kuat dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk mewujudkan perubahan yang nyata dan berkelanjutan.

Saat kita melangkah maju, mari kita tidak lupakan cerita Yustina dan tantangan yang dihadapinya. Mari kita berkomitmen untuk terus berupaya memberikan solusi yang berkelanjutan dan mendukung masyarakat pedesaan dalam membangun masa depan yang lebih cerah. Dengan kerja keras, kebijakan yang tepat, dan solidaritas yang kokoh, kita dapat meraih impian hidup yang lebih baik untuk semua, tanpa terkecuali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun