Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menuju Masa Depan Kebudayaan: Urgensi Pembentukan Kementerian Kebudayaan di Indonesia

23 Maret 2024   20:01 Diperbarui: 23 Maret 2024   20:18 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komersialisasi kebudayaan dapat menyebabkan distorsi atau perubahan signifikan terhadap bentuk asli dari ekspresi budaya. Budaya yang seharusnya dihargai dan dipelajari dengan penuh penghormatan bisa diubah menjadi produk yang dinilai berdasarkan daya jualnya saja. 

Contohnya, dalam upaya menarik wisatawan, pertunjukan budaya tradisional dapat dimodifikasi atau disederhanakan, sehingga keasliannya terganggu.

Lebih lanjut, perhatian terhadap risiko bahwa kebudayaan hanya menjadi alat untuk industri pariwisata menunjukkan kekhawatiran akan hilangnya kedalaman makna dan nilai budaya sejati. Kebudayaan seharusnya dihargai atas nilai intrinsiknya, bukan hanya sebagai daya tarik wisata yang dapat memberikan keuntungan ekonomi. 

Ketika kebudayaan dijadikan semata-mata sebagai objek wisata, maka risiko hilangnya rasa hormat dan penghormatan terhadap warisan budaya menjadi sangat nyata.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya untuk memperhatikan bahaya komersialisasi kebudayaan dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi integritas dan keberlanjutan kebudayaan. 

Perlunya pembentukan kebijakan yang mengatur dan mengawasi industri pariwisata secara ketat, serta pengembangan strategi pariwisata berkelanjutan yang memperhatikan keberagaman dan kekayaan budaya lokal menjadi kunci dalam menjaga kelestarian kebudayaan Indonesia untuk generasi mendatang.

Kesimpulan

Dalam konteks kompleksitas dan keberagaman kebudayaan Indonesia, pembentukan Kementerian Kebudayaan menjadi sebuah kebutuhan mendesak. Diskusi yang telah kita bahas mengenai berbagai aspek kebudayaan, mulai dari peran pemerintah, fokus pendidikan, hingga dampak komersialisasi, menegaskan pentingnya memiliki lembaga yang fokus dan berkomitmen pada pengelolaan, pelestarian, dan pengembangan kebudayaan.

Urgensi pembentukan Kementerian Kebudayaan memperkuat pemahaman akan perlunya mengelola kebudayaan dengan pendekatan yang holistik. Kebudayaan bukanlah sekadar aspek tambahan dalam agenda pemerintah, tetapi merupakan pondasi dari identitas dan keberlanjutan suatu bangsa. 

Pendekatan holistik, yang mencakup aspek-aspek seperti pendidikan, pelestarian, promosi, dan perlindungan kebudayaan, diperlukan untuk memastikan kelestarian dan pengembangan kebudayaan Indonesia secara berkelanjutan.

Selain itu, diskusi ini juga menjadi panggilan untuk melanjutkan perbincangan dan mengambil tindakan konkret dalam memajukan kebudayaan di Indonesia. 

Perlu adanya kerja sama antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta dalam mengembangkan kebijakan dan program-program yang mendukung keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun