Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menuju Masa Depan Kebudayaan: Urgensi Pembentukan Kementerian Kebudayaan di Indonesia

23 Maret 2024   20:01 Diperbarui: 23 Maret 2024   20:18 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tarian tradisional (Pexels.com/Jeffry Surianto)

Namun, kesadaran akan pentingnya peran pemerintah dalam memastikan pelestarian dan pengembangan kebudayaan semakin meningkat. Terdapat pemahaman yang berkembang bahwa kebudayaan bukanlah sekadar hiburan atau penampilan semata, tetapi juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan kekayaan sebuah bangsa. 

Kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya dan memajukan kehidupan budaya masyarakat menjadi semakin kuat di kalangan para pemangku kepentingan, termasuk politisi seperti Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf. (Kompas.com, 22/03/2024)

Dengan demikian, kritik terhadap kurangnya peran pemerintah dalam kebudayaan bukanlah semata kecaman, tetapi juga merupakan panggilan untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen pemerintah dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya bangsa. 

Hal ini menegaskan urgensi pembentukan Kementerian Kebudayaan dan peran yang lebih aktif dari pemerintah dalam memajukan kebudayaan sebagai aset nasional yang tak ternilai.

Definisi Kebudayaan yang Luas

Pentingnya memahami kebudayaan dalam konteks yang lebih luas, bukan hanya sebagai hiburan atau penampilan semata, menjadi semakin ditekankan oleh para pemangku kepentingan kebudayaan.

Sudah saatnya kita melampaui pandangan konvensional tentang kebudayaan yang hanya terbatas pada aspek-aspek visual atau pertunjukan, dan memahami kebudayaan sebagai sesuatu yang jauh lebih mendalam dan kompleks.

Kebudayaan bukanlah sekadar seni yang dipamerkan di galeri atau pertunjukan yang disaksikan di panggung, tetapi juga merupakan cermin dari pola pikir dan gagasan masyarakat. 

Setiap elemen kebudayaan, mulai dari bahasa, tradisi, ritual, hingga nilai-nilai yang dianut oleh suatu komunitas, membentuk identitas kolektif dan cara pandang yang unik terhadap dunia. Dalam hal ini, kebudayaan menjadi sarana untuk menyampaikan pesan, menginspirasi perubahan, dan merespons tantangan-tantangan zaman.

Menyadari keberagaman dan kompleksitas kebudayaan sebagai bagian dari pola pikir dan gagasan masyarakat membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. 

Hal ini juga mendorong kita untuk menghargai warisan budaya yang telah ada sejak zaman dahulu kala dan memperkaya kehidupan budaya kita dengan inovasi dan kreativitas baru.

Dengan memahami kebudayaan dalam konteks yang lebih luas, kita dapat menghargai kekayaan budaya yang dimiliki oleh suatu bangsa dan menggunakannya sebagai sarana untuk memperkuat identitas, mempererat hubungan antarindividu, serta mempromosikan toleransi dan pemahaman lintas budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun