Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Panduan Praktis Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah di Bulan Ramadan

20 Maret 2024   10:48 Diperbarui: 20 Maret 2024   11:21 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini dapat mengganggu kenyamanan belajar dan mengajar, serta menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi seluruh anggota sekolah. Oleh karena itu, solusi praktis yang dapat mengatasi tantangan ini perlu segera dicari dan diterapkan. Berikut ini adalah bebrapa tips yang saya ingin bagikan:

1. Melibatkan Siswa Secara Aktif

Mengajak siswa untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah merupakan langkah pertama yang penting. Ini tidak hanya membantu mengurangi beban bagi para guru, tetapi juga membangun kesadaran dan tanggung jawab siswa terhadap lingkungan tempat mereka belajar.

a. Bentuk Tim Kebersihan di Setiap Kelas

Membentuk tim kebersihan di setiap kelas adalah cara efektif untuk mengorganisir upaya bersih-bersih. Dalam tim ini, siswa dapat diberi tugas dan tanggung jawab tertentu, seperti membersihkan meja, menyapu lantai, atau mengelola tempat sampah di kelas masing-masing. Dengan demikian, tanggung jawab bersih-bersih tidak hanya terpusat pada satu atau dua orang, tetapi dibagi secara merata di antara semua siswa.

b. Adakan Kompetisi Kebersihan Antarkelas

Kompetisi kebersihan antarkelas dapat menjadi motivasi tambahan bagi siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Dalam kompetisi ini, kelas-kelas dapat bersaing untuk meraih predikat kelas terbersih dengan mengumpulkan poin berdasarkan kriteria tertentu, seperti kebersihan ruang kelas, kebersihan halaman sekolah, atau jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan dan didaur ulang. Hadiah-hadiah kecil atau pengakuan publik dapat diberikan kepada kelas pemenang untuk mendorong semangat kompetisi yang sehat.

Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah, bukan hanya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, tetapi juga memupuk sikap tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan di kalangan generasi muda.

2. Waktu Singkat, Tindakan Efektif

Tetapkan jadwal rutin untuk membersihkan area tertentu setiap hari selama waktu istirahat.

3. Pengelolaan Sampah yang Efisien

a. Ajarkan siswa tentang pemilahan sampah dan manfaatnya

Pemilahan sampah merupakan langkah awal yang krusial dalam pengelolaan sampah yang efisien. Guru dapat menyelenggarakan sesi edukasi kepada siswa tentang pentingnya memilah sampah menjadi kategori yang berbeda, seperti sampah organik, sampah non-organik, dan sampah berbahaya. Siswa perlu diberitahu tentang manfaat dari pemilahan sampah ini, seperti mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, serta memungkinkan lebih banyak sampah yang dapat didaur ulang.

b. Sediakan tempat sampah yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan

Untuk memfasilitasi pemilahan sampah yang efisien, penting untuk menyediakan tempat sampah yang cukup dan jelas di seluruh area sekolah. Tempat sampah haruslah dilengkapi dengan label yang jelas, menunjukkan jenis sampah yang seharusnya ditempatkan di dalamnya. Selain itu, tempat sampah harus diletakkan di lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh siswa dan staf sekolah.

c. Daur ulang sampah organik dengan menggunakan komposter

Komposter adalah alat yang sangat efektif untuk mendaur ulang sampah organik, seperti sisa makanan dan dedaunan. Guru dapat memimpin proyek komposting di sekolah dengan melibatkan siswa dalam prosesnya. Siswa dapat belajar cara menggunakan komposter dan memahami proses dekomposisi sampah organik menjadi pupuk yang berguna. Dengan adanya komposter, sekolah dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, sambil juga menghasilkan pupuk organik yang bisa digunakan untuk memperkaya tanah di kebun sekolah atau lingkungan sekitarnya.

Dengan pengelolaan sampah yang efisien, sekolah tidak hanya dapat menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memberikan pembelajaran berharga kepada siswa tentang tanggung jawab mereka terhadap lingkungan dan cara-cara untuk mengelolanya dengan baik.

Langkah-langkah yang diambil sebaiknya langsung berkaitan dengan masalah kebersihan lingkungan sekolah selama bulan Ramadan. Dengan melibatkan siswa aktif dalam menjaga kebersihan, menyediakan waktu dengan efisien, dan mengimplementasikan pengelolaan sampah yang baik, solusi-solusi tersebut secara langsung menyasar masalah-masalah yang sering muncul selama bulan Ramadan, seperti peningkatan jumlah sampah akibat aktivitas berbuka puasa dan kurangnya waktu untuk membersihkan lingkungan. Dengan demikian, langkah-langkah tersebut memberikan solusi praktis yang sesuai dengan konteks dan tantangan yang dihadapi.

Dengan melibatkan siswa secara aktif, menggunakan waktu dengan efisien, dan menerapkan pengelolaan sampah yang baik, kita dapat menjaga kebersihan lingkungan sekolah di bulan Ramadan. Ini merupakan langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kebersihan yang sering muncul selama bulan Ramadan, serta memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekolah dan kesejahteraan seluruh anggotanya. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan berkesan bagi seluruh komunitas sekolah. 

Akhirnya, mari membaca semua artikel pakar Nara Ahirullah untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang sampah. Kelola Sampah x Nara Ahirullah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun