Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

PPN Naik, Guru Honorer Menjerit

15 Maret 2024   19:59 Diperbarui: 16 Maret 2024   07:22 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, dalam menjalankan kebijakan ini, pemerintah menyadari pentingnya untuk mengantisipasi dampaknya, terutama terhadap inflasi dan kelompok masyarakat menengah ke bawah. Kenaikan tarif PPN dianggap bersifat regresif, sehingga memperhatikan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat menjadi penting. Oleh karena itu, koordinasi antara lembaga terkait seperti Menteri Keuangan, Bank Indonesia, Menteri Dalam negeri, dan pemerintah daerah dianggap perlu guna menjaga stabilitas harga.

Meskipun ada kenaikan tarif PPN, masih ada sejumlah barang atau jasa yang tidak terkena kenaikan, dan hanya pengusaha besar yang memungut PPN. Hal ini memberikan sedikit lega bagi sebagian masyarakat, meskipun dampaknya masih perlu dipertimbangkan secara menyeluruh.

Secara keseluruhan, kenaikan tarif PPN sesuai dengan konsep keberlanjutan kebijakan pemerintah dan dianggap sebagai pilihan yang sudah disetujui oleh masyarakat. Namun, tetap diperlukan kewaspadaan dan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Nasib guru honorer honor dengan pendapatan yang rendah mungkin akan terpengaruh oleh kenaikan tarif PPN. Meskipun ada fasilitas PPN untuk beberapa objek tertentu dan ambang batas Perusahaan Kena Pajak (PKP) yang tinggi, dampak kenaikan PPN terhadap inflasi masih bisa terjadi. Ini bisa mengarah pada peningkatan biaya hidup bagi guru honorer honor dengan pendapatan rendah, karena mereka mungkin harus membayar lebih banyak untuk barang dan jasa yang terkena kenaikan tarif PPN.

Selain itu, jika kenaikan tarif PPN berdampak pada inflasi secara umum, ini juga dapat mempengaruhi daya beli masyarakat secara keseluruhan, termasuk guru honorer honor. Jika harga-harga barang naik secara signifikan, tetapi pendapatan mereka tidak meningkat, maka mereka mungkin akan mengalami kesulitan keuangan.

Namun, ada kemungkinan bahwa penghasilan pajak yang diterima pemerintah dari kenaikan PPN dapat digunakan untuk program bantuan sosial atau program lainnya yang dapat membantu meringankan beban keuangan bagi guru honorer honor dan kelompok masyarakat menengah ke bawah.

Dengan demikian, nasib guru honorer honor dengan pendapatan rendah terhadap kenaikan tarif PPN akan sangat tergantung pada seberapa efektif program bantuan sosial atau upaya lainnya dalam mengatasi dampak ekonomi dari kenaikan PPN tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun