Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menunda Menikah: Antara Minggu Ini, Minggu Depan atau Minggu yang Lain

14 Maret 2024   00:31 Diperbarui: 14 Maret 2024   01:28 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya berusaha untuk membuka dialog yang terbuka dan membangun pemahaman bersama tentang apa yang saya harapkan dari masa depan saya dan bagaimana mereka dapat mendukung saya dalam perjalanan ini.

Dalam menjawab pertanyaan "kapan nikah", saya percaya bahwa penting untuk tetap tenang dan terbuka, serta menempatkan diri dalam posisi yang memahami kekhawatiran dan harapan dari pihak yang bertanya.

Dengan mengkomunikasikan dengan jujur dan penuh empati, saya yakin bahwa kita dapat membuka jalan untuk dialog yang lebih baik dan pemahaman yang lebih dalam tentang pilihan hidup kita masing-masing.

Berikut ini aspek-aspek yang saya perlu kembangkan selama menunda menikah:

  • Pengembangan diri secara pribadi dan profesional: Selama masa menunda menikah, penting untuk fokus pada pengembangan diri secara pribadi dan profesional. Ini bisa melibatkan meningkatkan keterampilan, mengejar pendidikan tambahan, atau bahkan mengejar minat dan hobi yang selama ini tertunda. Dengan melakukan ini, kita dapat menjadi individu yang lebih berdaya, memiliki kepercayaan diri yang lebih besar, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan pernikahan.
  • Persiapan finansial: Persiapan finansial juga merupakan aspek penting dalam menunda menikah. Ini meliputi merencanakan dan mengelola keuangan secara bijaksana, mengurangi hutang, menabung untuk masa depan, dan membangun rencana keuangan yang kokoh untuk mendukung kehidupan pernikahan yang stabil. Dengan memiliki stabilitas keuangan, kita dapat mengurangi stres dan ketegangan dalam hubungan, serta memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan keuangan yang mungkin muncul dalam pernikahan.
  • Kesiapan emosional dan psikologis: Selama menunda menikah, penting untuk meluangkan waktu untuk mempersiapkan diri secara emosional dan psikologis. Ini melibatkan introspeksi diri, komunikasi yang efektif, dan belajar keterampilan manajemen emosi. Kita perlu belajar bagaimana mengatasi konflik, membangun hubungan yang sehat, dan meningkatkan keterampilan komunikasi agar bisa beradaptasi dengan baik dalam hubungan pernikahan. Selain itu, mengatasi masalah internal seperti kecemasan atau trauma juga penting untuk memastikan bahwa kita siap untuk menjalani hubungan yang sehat dan bahagia.

Persiapan ini membantu saya menjadi individu yang lebih siap dalam menjalani bahtera rumah tangga dengan memberikan fondasi yang kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan pengembangan diri secara pribadi dan profesional, saya menjadi lebih mandiri, percaya diri, dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk membangun hubungan yang sehat. 

Persiapan finansial memberikan stabilitas dan keamanan, serta kemampuan untuk mengelola masalah keuangan yang mungkin timbul dalam pernikahan. Kesiapan emosional dan psikologis membantu saya mengatasi konflik, membangun hubungan yang erat, dan menjaga kesehatan mental dalam pernikahan. 

Dengan demikian, persiapan ini membantu saya menjadi individu yang lebih matang dan siap untuk menghadapi tantangan dan kebahagiaan dalam bahtera rumah tangga.

Saya telah menjelajahi fenomena menunda menikah dan pentingnya persiapan yang matang untuk pernikahan di masa depan. Melalui pengembangan diri secara pribadi dan profesional, persiapan finansial, dan kesiapan emosional dan psikologis selama masa menunda menikah, saya dapat menjadi individu yang lebih siap untuk menghadapi bahtera rumah tangga.

Akhirnya, saya mengajak kita semua untuk ingat akan pentingnya refleksi pribadi tentang topik ini: Apakah kita telah mempertimbangkan secara matang sebelum memutuskan untuk menikah? Apa persiapan yang telah kita lakukan atau ingin kita lakukan lebih lanjut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun