Selama proses menunda menikah, saya mengambil beberapa keputusan yang tidak selalu mudah. Salah satunya adalah menahan diri dari tekanan sosial dan ekspektasi dari orang lain.Â
Saya memilih untuk fokus pada pengembangan diri saya sendiri, mengejar pendidikan lanjutan, dan memperdalam minat dan passion saya. Keputusan ini, meskipun sulit, membantu saya merasa lebih kuat dan percaya diri dengan pilihan hidup saya.
Meskipun dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang kadang-kadang menantang, saya juga merasakan banyak keuntungan dari menunda menikah. Salah satunya adalah kesempatan untuk mengeksplorasi dunia dan menemukan siapa diri saya sebenarnya di luar hubungan romantis.Â
Saya juga memiliki waktu yang lebih banyak untuk membangun karier saya dan menetapkan fondasi finansial yang lebih kokoh. Selain itu, menunda menikah memberi saya kesempatan untuk memperluas lingkaran sosial saya dan memperdalam hubungan dengan keluarga dan teman-teman saya.
Secara keseluruhan, pengalaman menunda menikah telah memberi saya ruang untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu. Meskipun itu bukan keputusan yang mudah, saya yakin bahwa itu adalah langkah yang tepat bagi saya.Â
Saya percaya bahwa dengan menyiapkan diri dengan baik, saya akan menjadi pasangan yang lebih baik di masa depan, siap untuk menjalani pernikahan yang bahagia dan berkelanjutan.
Ketika dihadapkan dengan pertanyaan yang sering kali mengganggu, "kapan nikah", saya telah belajar untuk merespons dengan bijaksana dan penuh pengertian.Â
Salah satu strategi yang saya terapkan adalah dengan menekankan bahwa setiap individu memiliki waktu dan jalannya sendiri dalam mengambil keputusan besar seperti menikah.Â
Saya menyampaikan dengan jujur bahwa saya sedang fokus pada pencapaian pribadi dan karier, dan bahwa saya percaya pernikahan akan datang pada waktunya yang tepat.
Selain itu, saya juga berusaha untuk menjelaskan bahwa menunda menikah bukanlah tanda ketidakpedulian terhadap hubungan romantis atau komitmen jangka panjang. Sebaliknya, itu adalah upaya untuk memastikan bahwa saya benar-benar siap untuk mengambil langkah besar ini dengan keyakinan dan kesiapan yang kuat.
Ketika berhadapan dengan orangtua yang mungkin memiliki pandangan berbeda mengenai pernikahan, saya mengadopsi pendekatan yang lebih sensitif dan penuh rasa hormat. Saya berbicara dengan jujur tentang alasan di balik keputusan saya untuk menunda pernikahan, sambil menekankan bahwa saya masih menghargai pandangan dan aspirasi mereka.