Kemarin Engkau duduk di hadapanku
Dengan senyum kulum di bibirmu
Tetapi sepertinya tanpa rasa
Hambar tersamar
Aku hanya menebak
Tetapi sesungguhnya aku bisa saja terjebak
Sebab sampai di ujung pertemuan
Engkau tidak menyibakkan rasamu
Lalu aku pergi meninggalkanmu
Tetapi tidak untuk rasa hambar yang tersamar
Aku menanyakan itu pada burung camar
Sebab aku seperti tercemar oleh rasa dan pikiranku
Apakah ada cinta di hatimu
Yang membakar hari-harimu
Merindukan diriku
Walau Cuma sedetik dalam hayalmu
Jika saja aku melihat senyummu kemarin
Mungkin saja cinta itu sudah pergi
Lalu menghapus jejak-jejakku
Namun ini hanya tebakanku
Aku butuh jawabanmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H