Kita telah berada bersama dalam kapal yang sama
Melintasi perjalanan hidup
Berlayar menuju pulau kebahagiaan
Menyatu dalam cinta
Awal kita sudah berencana
Memilih rute kasih
Hanya sebentar saja berlabuh pada amarah
Sebab kita tidak punya cukup waktu untuk saling marah
Kadang kau tak menyukai makanan yang aku suguhkan
Berada di atas pinggan bersih
Dan aku tak mau kau menyuguhkan kopi
Pada cangkir minuman pagi
Kita saling melengkapi kekurangan
Membagikan kelebihan
Sebab kita tak mau ada yang superior di antara kita
Atau tidak mau memandang rendah akan yang lain
Kesulitan dan tantangan kita hadapi bersama
Tiada uang kita hadapi dengan senyum
Ketiadaan makanan kita hadapi dengan tawa
Kita hadapi secara bersama
Mendiskusikan di bawah empat mata
Tanpa merugikan satu sama lain
Dan tanpa melemparkan kesalahan
Sebab kita saling menghargai satu sama lain
Kita sekarang memandang bahtera kita
Entah berapa samudera telah dilalui
Menerjang arus kehidupan
Dan ombak penuh tantangan
Dan aku duduk di kursi
Dengan rambut putih sebagai tanda lamanya hidup
Menatap perahu tanpa kata
Menemukan kebahagiaan dan kegembiraan yang tak terduga
Kau dan aku teringat
Bagaimana kita telah menghabiskan waktu bersama di pantai
Saling menatap mata dan memeluk dengan penuh kehangatan
Atau hanya sekedar menonton film
Di setiap pelabuhan persinggahan kita
Burung-burung menebarkan sayap
Pada Cakrawala yang masih biru
Memuji ketabahan kita dalam menjalani hidup dengan bijak
Tanpa mengeluh sedikitpun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H