Namun, jadwal belajar anak mesti memberi waktu luang yang cukup untuk bermain dan beristirahat. Prinsipnya anak yang kelelahan lebih sulit untuk berkonsentrasi dan belajar dengan baik.
Sementara itu, orang tua perlu memperhatikan tugas-tugas sekolah anak. Jadwalkan waktu untuk menyelesaikannya. Hal ini perlu dipertimbangkan untuk membantu anak menghindari penumpukan tugas dan anak lebih fokus pada tugas-tugas tersebut.
Jika anak memiliki kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga atau les musik, pastikan jadwal belajar tidak mengganggu jadwal kegiatan tersebut. Cobalah untuk menyesuaikan jadwal belajar dengan jadwal kegiatan ekstrakurikuler sehingga anak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan keduanya.
Pertimbangan lain adalah menetapkan tujuan belajar yang ingin dicapai oleh anak. Â Tujuan belajar dapat membantu anak untuk tetap termotivasi dan terfokus pada tujuan.
Namun, orang tua harus bisa memastikan lingkungan belajar yang nyaman dan bebas gangguan. Penting membuat jadwal belajar yang cocok dengan jadwal keluarga dan lingkungan yang tenang dan kondusif untuk belajar.
Oleh karena setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda maka orang tua yang pintar selalu memperhatikan cara anak belajar dan menyerap informasi. Apakah anak lebih suka membaca, mendengarkan, atau mencoba sendiri.
Orang tua perlu mengajukan pertanyaan pada anak tentang cara belajar dengan nyaman. Apakah anak lebih suka membaca buku, menonton video, atau diskusi langsung dengan orang lain.
Satu hal yang paling penting adalah mencoba beberapa metode belajar yang berbeda-beda dan lihat mana yang paling efektif. Misalnya, apakah anak lebih mudah mengingat informasi dengan membaca atau dengan menulis.
Ada beberapa metode belajar yang bisa dipilih sesuai dengan gaya belajar anak.
- Visual: Anak yang memiliki gaya belajar visual biasanya belajar dengan melihat gambar atau diagram. Metode belajar yang sesuai untuk anak dengan gaya belajar visual adalah dengan menggunakan gambar, diagram, peta konsep, atau video pembelajaran.
- Auditori: Anak yang memiliki gaya belajar auditori biasanya belajar dengan mendengarkan. Metode belajar yang sesuai untuk anak dengan gaya belajar auditori adalah dengan membacakan materi pelajaran, memberikan instruksi secara verbal, atau menggunakan rekaman suara.
- Kinestetik: Anak yang memiliki gaya belajar kinestetik biasanya belajar dengan melakukan. Metode belajar yang sesuai untuk anak dengan gaya belajar kinestetik adalah dengan memberikan tugas praktikum, permainan peran, atau simulasi.
- Multisensori: Anak yang memiliki gaya belajar multisensori biasanya belajar dengan menggunakan semua indera. Metode belajar yang sesuai untuk anak dengan gaya belajar multisensori adalah dengan memberikan pengalaman belajar yang beragam, seperti melihat gambar, mendengarkan penjelasan, dan melakukan tugas praktikum.
Setelah mengidentifikasi gaya belajar anak, orang tua perlu membuat jadwal belajar yang realistis dan dapat dicapai oleh anak.
Berikut beberapa tips dalam membuat jadwal belajar yang efektif:
1. Pertimbangkan jangka waktu belajar
Anak-anak biasanya memiliki konsentrasi yang lebih pendek daripada orang dewasa. Oleh karena itu, pastikan jadwal belajar yang Anda buat sesuai dengan jangka waktu konsentrasi anak. Cobalah untuk membagi waktu belajar menjadi sesi-sesi singkat yang tidak terlalu panjang.
2. Pertimbangkan waktu luang anak
Pastikan Anda memperhitungkan waktu luang anak dalam jadwal belajar. Jangan membuat jadwal belajar yang terlalu padat sehingga anak tidak memiliki waktu untuk bermain atau bersantai.
3. Pertimbangkan preferensi belajar anak
Anak-anak memiliki preferensi belajar yang berbeda-beda, tergantung pada gaya belajarnya. Pertimbangkan preferensi belajar anak dalam membuat jadwal belajar. Misalnya, jika anak lebih suka belajar dengan cara visual, Anda dapat memasukkan gambar atau diagram dalam jadwal belajar.
4. Libatkan anak dalam pembuatan jadwal
Ajak anak untuk terlibat dalam pembuatan jadwal belajar. Anak-anak lebih cenderung mengikuti jadwal belajar jika mereka merasa terlibat dalam proses pembuatannya.
5. Fleksibel
Jadwal belajar harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan keadaan. Jangan terlalu kaku dengan jadwal belajar yang telah dibuat, dan selalu siap untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.
6. Menambahkan waktu istirahat dan rekreasiÂ
Menambahkan waktu istirahat dan rekreasi dalam jadwal belajar sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara belajar dan beristirahat. Hal ini juga dapat membantu anak merasa lebih segar dan siap belajar kembali setelah beristirahat. Beberapa tips untuk memasukkan waktu istirahat dan rekreasi dalam jadwal belajar anak antara lain:
7. Tentukan jangka waktu istirahat yang tepat
Waktu istirahat yang terlalu pendek mungkin tidak cukup untuk menghilangkan rasa lelah dan kelelahan, sementara waktu istirahat yang terlalu lama dapat mengurangi produktivitas anak.
8. Pilih aktivitas rekreasi yang bervariasi
Anak-anak dapat merasa bosan jika terus-menerus melakukan hal yang sama selama waktu istirahat. Oleh karena itu, pastikan untuk memasukkan aktivitas yang bervariasi seperti bermain game, berolahraga, atau aktivitas kreatif.
9. Pertimbangkan kepentingan anak
Jika anak memiliki hobi atau minat tertentu, pastikan untuk memberikan waktu di jadwal belajar untuk mengejar kegiatan tersebut. Hal ini dapat membantu anak mempertahankan minat dan motivasi dalam belajar.
10. Gunakan jadwal yang fleksibel
Terkadang, keadaan dapat berubah dan jadwal belajar dapat terganggu. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan jadwal yang fleksibel sehingga Anda dapat dengan mudah menyesuaikan jadwal belajar anak ketika diperlukan.