Contoh:
Sudah gaharu Cendana pula,
Sudah tahu bertanya pula.
Perbedaan antara Pantun, Syair, Gurindam dengan Karmina
Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. Memiliki sajak a-a-a-a. Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan. Berikut ini adalah contoh syair.
Inilah kisah bermula kawan
Tentang negeri elok rupawan
Menjadi rebutan haparan jajahan
Hidup mati pahlawan memperjuangkan
Engkau telah mafhum kawan
Penggenggam bambu runcing ditangan
Pemeluk tetes darah penghabisan
Syahdan, Tuhan karuniai kemerdekaan.
Kalau gurindam hanya terdiri atas dua baris. Memiliki sajak a-a. Baris pertama dan kedua saling berhubungan.Â
Contoh gurindam :
Jika rajin salat sedekah,
Allah akan tambahkan berkah.
Gurindam singkat padat dan bermakna. Karmina terdiri atas dua baris. Baris pertama dan kedua tidak ada hubungannya.
Akhirnya kita hanya bisa menyimpulkan bahwa bahwa pantun memiliki posisi sentral di dalam kesusasteraan Indonesia. Penulis memang menyadari bahwa pengetahuan pantun tidaklah cukup digambarkan dalam artikel sederhana ini. Ada banyak hal yang berkaitan dengan pengetahuan pantun yang tidak sempat ditulis dalam artikel ini. Mohon masukannya di kolom komentar.
Sumber: Tulisan ini adalah hasil diskusi bersama dalam kegiatan "Kaidah Pantun"Â bersama narsum Miftahul Hadi, S. Pd dalam Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI.