Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kaidah Menulis Pantun

7 Februari 2023   18:10 Diperbarui: 7 Februari 2023   19:44 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh :

Sing getol nginum jajamu,
Ambeh jadi kuat urat,
Sing getol maengan ilmu,
Gunana Dunya akhirat.

Artinya :

Rajinlah minum jamu,
Agar kuatlah urat,
Rajinlah tuntut ilmu,
Bagi dunia akhirat.

Di Jawa, pantun dikenal dengan istilah parikan (Suseno, 2006)

Contoh :

Kabeh-kabeh Gelung konde,
Kang Endi kang Gelung Jawa,
Kabeh-kabeh ana kang duwe,
Kang Endi kang durung ana.

Artinya :

Semua bergelung konde,
Manakah si Gelung Jawa,
Semua sudah ada yang punya,
Siapakah yang belum punya.

Oleh karena pantun di Indonesia banyak ragamnya maka pantun diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis. (17/12/2020)

Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti "randai" dari Minangkabau, yang mencampur antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan seremonial yang spektakuler.

Kegunaan pantun banyak sekali. Pada zaman dahulu, pantun digunakan untuk komunikasi sehari-hari. Pantun bisa juga digunakan untuk mengawali sambutan pidato. Bisa juga untuk lirik lagu, perkenalan, ataupun dakwah bisa juga disisipi pantun. Selain itu pantun juga melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar.

Pantun juga memiliki bentuk yang konsisten. Kekonsistenan yang ditampilkan pantun menjadikannya sangat khas dan unik jika dibandingkan dengan karya-karya sastra lainnya. Berikut ini saya gambarkan ciri-ciri pantun.

  • Satu bait pantun terdiri atas empat baris.
  • satu baris itu idealnya terdiri atas empat sampai lima kata.
  • satu baris pantun terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.
  • Tiap baris terdiri dari delapan sampai dua belas suku kata.
  • Baris pertama dan kedua disebut sampiran.
  • Baris ketiga dan keempat disebut isi.
  • Pantun yang baik, memiliki sajak a-b-a-b.

Pertanyaan sekarang adalah apakah boleh pantun menggunakan sajak a-a-a-a? Boleh saja, namun akan mengurangi keindahan pantun itu sendiri.

Dalam kehidupan sehari, terkadang kita pernah membaca pantun hanya dua baris. Pantun dua baris disebut juga karmina atau pantun kilat. Cara menentukan persajakan, bisa kita lihat Rima (bunyi akhir) tiap baris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun