Selain fiksi mini, penulis pemula dianjurkan juga untuk menulis flash fiction.Â
Flash fiction merupakan cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.
Selanjutnya, terkait dengan unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan adalah premis. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. ini adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.
Namun karya mini fiksi tidak terlepas dari apa yang disebut dengan outline. Outline adalah kerangka karangan yang disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi.
Kehadiran outline sangat penting. Pertanyaannya bagaimana cara membuat outline? Untuk bisa membuat outline yang baik maka berapa aspek berikut perlu diperhatikan.Â
- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita
- Membuat premis sesuai tema
- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik
- Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail
- Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
Bagaimana kiat mudah membangun alur atau plot cerita fiksi? Â Hal pertama yang tidak boleh dilupakan adalah menentukan dulu jenis alur/plot yang ingin digunakan.
Selain penentuan jenis plot, penulis juga memahami unsur-unsur alur/plot yang meliputi pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik memuncak/klimaks, penyelesaian/ending.
Setelah kita melihat semua aspek yang telah dijelaskan di atas, bagi penulis pemula dianjurkan untuk menulislah karya fiksimu berdasarkan kisah nyata. Jadikan kisah nyata sebagai ide dasar. Â Pengembangan dilakukan dengan menambah bumbu misalnya konflik, tantangan tokoh, dan lain-lain. Kisah nyata bisa pengalaman pribadi, pengalaman teman, pengalaman budaya.Â
Satu hal lagi yang perlu dicatat adalah perbiasakan dirimu untuk selalu menulis dan terus menulis. Tidak ada keterampilan tanpa latihan terus menerus.
Sumber: Tulisan ini adalah hasil diskusi bersama dalam kegiatan  Kiat Menulis Cerita Fiksi bersama narsum Sudomo, S. Pt dalam Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H