Tatapan mata yang fokus  pada secarik kertas putih
Dengan pena bisu yang digenggam erat pada jari tangan
Dengan senyum merona di bibir tipismu
Aku duduk di sampingmu
Menatap makna setiap bait puisi
Sulit diketahui dan dijelaskan
Darimana ide brilian yang kau tuangkan
Seolah ada yang membisik penuh rahasia
Kata demi kata mulai ditorehkan
Sebentar saja kau termenung
Seolah mendengar bisikan dari orang yang dikenal identitasnya
Bagai elang yang meneguk air sebentar
Lantas mendongakkan kepalanya ke atas
Aku bertanya ketika engkau termenung
Engkau diam membisu
Hanya menunjukkan jari telunjuk persis di hatimu
Dan tepat di keningmu
Apakah bisikkan hati dan terangnya pikiran?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H