Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerakan Kesepian di Tengah Mendung

19 Januari 2023   07:00 Diperbarui: 19 Januari 2023   07:10 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendung sepi mengendap masuk dengan diam
Pada hati yang telah lama membeku
Rasa rindu terusik
Gambar wajah  terpanggil

Langit kenangan terkoyak
Rintik-rintik hujan senduh mulai berjatuhan
Mengalir perlahan tanpa kata
Tangan hampa mengelus dada

Setiap ingatan adalah guntur menggelegar
Mengoyak hati yang membeku
Lalu mencair dalam rupa air mata
Kesepian menggigit

Tak bisa menyalahkan rasa yang menyusup
Hadir tak diundang, pergi tanpa pamit
Menggoyang hati
Mendatangkan air mata yang terus mengalir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun