Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menulis Buku dari Karya Ilmiah: Resume Pertemuan IV Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI

16 Januari 2023   21:44 Diperbarui: 17 Januari 2023   06:05 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4. Dokpri (Diambil oleh penulis dari materi narsum: Eko Daryono, S.Pd.)

Inti dari materi pertemuan ke-4 adalah bagaimana cara mengubah karya ilmiah menjadi sebuah buku. Pengalaman penelitian dibuat dan dikemas menjadi sebuah buku agar bisa dikenal dan bermanfaat bagi orang lain.

Tema "Menulis Buku dari Karya Ilmiah" hanyalah sebuah kajian teoristis dan bikin pusing mengingat tidak ada standarisasi konversi karya tulis ilmiah (KTI) menjadi buku. Namun demikian, dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para widyaiswara, Peneliti LIPI,  pakar menulis akhirnya mengerucut pada standar isi buku. Standar tersebut sifatnya tetap fleksibel. Beda penulis kadang beda persepsi.

Apa itu Karya Tulis Ilmiah?

Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 mendefenisikan karya tulis ilmiah sebagai tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah.

Apa sajakah yang termasuk KTI

Secara umum KTI dapat dibagi atas dua jenis yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku.

KTI Nonbuku terdiri dari beberapa jenis antara lain : (1) KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar : tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi; (2) KTI hasil penelitian : PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal; (3) KTI berupa ulasan atau resensi

Sedangkan KTI Buku terdiri dari: (1) Buku Bahan Ajar : diktat, modul, buku ajar, buku referensi; (2)Buku Pengayaan : monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan; (3) Buku kompilasi : bunga rampai, prosiding.

Ternyata tidak semua KTI itu berupa buku. Memang secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya adalah laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas.

Bagaimana struktur penulisan KTI

Umumnya struktur penulisan karya tulis ilmiah dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Dokpri (Diambil oleh penulis dari materi narsum: Eko Daryono, S.Pd.)
Gambar 1. Dokpri (Diambil oleh penulis dari materi narsum: Eko Daryono, S.Pd.)
Struktur di atas umumnya dijadikan sebagai standar dalam menyusun bab-bab dalam KTI. Meskipun untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, dan tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap kampus.

Perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku

Gambar 2. Dokpri (Diambil oleh penulis dari materi narsum: Eko Daryono, S.Pd.)
Gambar 2. Dokpri (Diambil oleh penulis dari materi narsum: Eko Daryono, S.Pd.)
Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun