Tak mungkin aku lupakan
Sebab pernah suatu ketika di ruang peristirahatan
Kujewer mulutmu
Rambut keriting
Hitam legam terurai
Melebihi masker yang menutup mulutmu
Cuma sehelai yang tampak
Aku tak berani melepaskan maskermu
Sebab akut takut corona menyebar ke seluruh tubuhku
Lantas aku kejang
Lemah terkulai di sampingmu
Jika saja ada kesempatan bertemu kembali
Aku tak mau hanya melihat kumismu
Tetapi juga melihat mulutmu
Lalu kita terlarut dalam bunyi kaki kuda yang berlari di hadapan kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H