Serasa masih berada di bulan Januari.
Sebab masih teringat saat-saat dimana kucari
Dengan sedikit berlari.
Kadang menyisip tari menyambut mentari.
Melangkah pasti mengais rejeki demi menghadapi Pebuari.Â
Coretan pada bulan Maret berderet.
Tentang data keuangan yang seringkali terseret.
Sebuah potret yang terjepret.
Tentang pengeluaran keuangan yang menceret
Tentang bulan April.
Selalu berada di tempat yang steril.
Demi menjaga stabilitas moril
Bulan Mei yang tersayang
Kukumpulkan ranting-ranting kelicikanmu
Kunyalakan api dengan percikan kecil
Lalu membakarnya
Biar dirimu tak lagi bersilat lidah
Bulan Juni dan Juli bulir-bulir padi menguning
Satu demi satu coretan maret dihapus
Sebab sebentar lagi akan panen
Hati riang batin hening
Agustus sampai Desember
Aku terus memegang pena
Membuka lembaran Kompasiana yang telah lama kutinggalkan
Kata demi kata disusun
Mencari makna setiap peristiwa
Demikian kurangkai serpihan-serpihan kehidupan
Dalam waktu yang terus melaju
Dan tibalah saatnya
Ku tutup cerita akhir tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H