Detik-detik dimana saat tatapan mata kita bertemu tanpa berkedip. Begitu singkatnya bola mata kita terbuka lebar. Kita membiarkan pesan dari matamu masuk ke dalam mata hatiku.Â
Seolah mata kita sedang memberi dan menerima. Sebuah pesan yang hanya aku dan dirimu yang tahu. Lalu kita menundukkan kepala sedikit. Kita pun tersenyum
Detik-detik itu. Mata kita tidak sebagai mata-mata. Sebab mata kita bukan untuk mencari informasi tentang kelemahan di antara kita.Â
Tetapi mata kita membawa rasa. Dan hanya hati yang memahaminya
Mata kita menyampaikan keterbukaan diri. Menggetarkan rasa. Lalu hati kita bicara dalam diam. Menerjemahkan dalam senyum yang kau lemparkan padaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H