Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pundak Kasih

30 November 2022   23:26 Diperbarui: 30 November 2022   23:43 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang ibu menaruh pada pundaknya

Beban manis dan tanggung jawab

Menghidupi kehidupan yang terlahir dari rahimnya

Karena kasih tak berkesudahan

Perasaan kadang dikesampingkan

Menerima kata-kata berbau amis pencibiran

Asal tak mencuri kepunyaan orang lain

Meraih mimpi tak akan berakhir

Pundakmu menjadi ringan

Tatkala Kebutuhan anak terpenuhi

Menggantikan pakain yang lusuh

Dan senyum kegembiraan menghiasi wajah si buah hati

Pada pundak kasih

Berjejer keluh kesah

Dan terurai satu demi satu

Hanya karena kasih

Demikian perjuangan ibu

Sampai titik dimana ajal menjemput

Badan boleh pergi

Tetapi kasih tak akan mati

Kata yang terangkai dalam deretan tangga bait puisi ini

Tak cukup meringankan beban manis pada pundaknya

Karena tidak segampang merangkai kata

Mengisahkan kebaikan hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun