Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Putih

27 November 2022   20:20 Diperbarui: 27 November 2022   20:40 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tak melihat lagi kegelapan di malam ini

Sebab bintang berkemilau di langit  

Dan cahaya Bulan purnama nampak di timur

Menghalau kegelapan yang menyelimuti bumi

Ada yang melebihi cahaya bulan purnama dan bintang

ya, Hati yang bersih

Dan mata yang polos

Dan kening yang gemerlap

Aku tak puas memandang

Pada rambut yang terurai

Pada jemari yang mulus

Dan pada lesung pipi

Kegelapan telah sirna dari hati ini

Malam ini telah menjadi malam putih

Seputih hati ini yang membawa kesejukan padaku

Seindah senyum kulum

Tak ada kepalsuan yang terpancar

Oleh beningnya hati

Oleh jernihnya tatapan

Oleh gerakan apa adanya

Kawan,

Di sampingku ada bayi mungil

Yang begitu jernih memandang

Hatinya bersih

Senyumnya manis pada lesung pipinya

Kawan,

Kegelapan malam telah dikalahkan

Oleh jernihnya hati

Oleh pikiran yang bersih

Oleh gerakan bebas tanpa tipu muslihat

Kawan,

Mari kita belajar

Untuk bersihkan hati

Untuk berpikir jernih

Membuang kepalsuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun