Dengarlah rintihan
Para jiwa-jiwa yang merindukan
Tetesan hujan
Pada lahan yang menghidupkan dirinya
Beberapa hari belakangan
Para jiwa-jiwa selalu menengadah mata hatinya kepadamu
Berharap engkau tertutup mendung
Lalu menangis bersimbah hujan
Bukan benci bukan pula dengki
Bila dirimu bermandikan warna membiru
Tetapi para jiwa-jiwa akan sangat mencintai dirimu
Bila dirimu berlisptik hitamnya awan
Bila saja engkau mendengarkan suara
Para jiwa-jiwa yang terus mengharapkan hujan
Pastilah engkau jatuh hati
Lalu engkau mengirimkan hujan
Para jiwa-jiwa menyadari ketidakmampuannya menciptakan hujan
Karena itulah melimpahkan seluruh harapannya pada dirimu
Hanya engkau yang mampu melakukan
Menghadirkan hujan di tengah ladang
Langit biru nan suci
Pad amu semua berharap
Segera turunkan hujan
Membasahi  bumi yang hampir terbelah kembali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H