Kita kembali kepada fakta lapangan. Saya menemukan di daerah tempat tinggal saya, ada anak-anak yang nongkrong sampai larut malam. Yang mereka lakukan adalah minum mabuk. Kejadian seperti ini terjadi berulang kali.
Fakta bahwa para remaja minum mabuk malam hari mengindikasikan bahwa orang tua tidak pernah bertanya tentang keberadaan anaknya. Padahal orang tua tahu benar larut malam bukanlah waktu yang tepat bagi buah hati keluar dari rumah. Tambahan lagi orang tua pasti mengetahui dampak buruk jika buah hatinya meminum alkohol.
Jika para remaja mengonsumsi alkohol, maka dampak negatif yang bisa timbul adalah perubahan intelektual, emosi labil, dan perilaku menyimpang. Bukan tidak mungkin kondisi seperti ini yang menyebabkan penusukan OTK terjadi.
Pertanyaan: “Kemana anak saya sekarang?” bagi sebagian orang mungkin dianggap sepele. Bisa jadi kita mungkin salah satu dari sekian banyak orang tua yang sering kali lupa menanyakan keberadaan buah hati. Sepele tidak berarti tidak penting. Justru dari hal sepele kejadian luar biasa terjadi.
Kejadian luar bisa muncul ketika hal-hal sepele dibiarkan dalam jangka waktu yang lama oleh orang tua.
Mengapa posisi selalu bertanya tentang buah hati menjadi salah satu faktor penting? Sebab Jika orang tua tidak pernah menanyakan si buah hati bisa saja memberi ruang kepada anak untuk berasumsi.
Sementara anak dengan kemampuan analisisnya menganggap sikap diam orang tua adalah pembiaran terhadap prilakunya. Anak merasa dirinya bisa berbuat apa saja. Saya bebas melakukan apa saja toh orang tua tidak akan bertanya kemana aku, sedang berbuat apa?
Bagi anak, sikap orang tua yang tidak menanyakan keberadaan dirinya melihat itu sebagai pembenaran. Lebih buruk lagi buah hati menganggap segala sesuatu yang dilakukannya disetujui oleh orang tua.
Orang tua yang cerdas tidak akan menganggap sepele pertanyaan tentang dimana keberadaan sang buah hati. Jika saya berada di posisi anak, pertanyaan orang tua yang menanyakan posisiku adalah suatu berkah. Bahwa saya diperhatikan oleh orang tua.
Di saat orang tua menanyakan keberadaan anaknya terimpilisit rasa tanggung jawab. Orang tua hadir dalam setiap apa yang dilakukannya. orang tua hadir bukan hanya untuk melahirkan anak, memberi makan dan pakaian atau memberinya tempat istirahat yang nyaman tetapi juga seluruh prilaku anak menjadi bagaian penting dari tanggung jawabnya.
Yang menjadi persoalan adalah orang tua tidak tahu cara bertanya yang baik dan benar. Bagi sebagian orang bertanya mirip dengan kemarahan, mengeluarkan kata-kata kotor. Hal ini yang harus diperbaiki agar anak tidak melihat pertanyaan orang tua sebagai sesuatu yang menakutkan bagi si buah hati.