Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rantai Cinta Itu Telah Putus

10 Oktober 2022   21:13 Diperbarui: 10 Oktober 2022   21:15 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://olahraga.kompas.com/

Kupegang pena terakhir kalinya hari ini

Ingin melukis waktu dan tempat

Dimana kita pernah bersantai di tepi pantai

Melangkah bersama di lantai penuh pasir putih

Di pantai berlantaikan pasir putih

Terkadang kita berkejaran lalu tertawa

Menghabisi separuh dari waktu bersama kita

Kita merangkai berbagai kisah

Tentang aku dan dirimu

Kebersamaan kita sudah pupus

Putus seperti rantai

Dibintai habis oleh jiwa lain

Tak bisa lagi diperbaiki

Oleh mekanik cinta manapun

Sebab kerusakannya parah

Pena ini hanya sebatas alat

Melukiskan cerita yang pernah ada

Tetapi bukan untuk memperbaiki 

Rantai cintai yang pernah terjalin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun