Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Pundak Kecil Ini

13 Agustus 2022   17:23 Diperbarui: 13 Agustus 2022   17:48 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
berdikarionline.com

Mengenang jasamu para pahlawanku

Kata-kata yang terangkai dalam bait-bait puisi ini

Sangat tak cukup 'tuk melukiskan

Betapa susah payahnya dikau berjerih payah,

Tega mengorbankan dana dan tenaga

Bahkan nyawa terenggut membawa duka

Demi merebut ibu pertiwi dari penjajah

Sekarang kamu tidak bisa teriak merdeka lagi

Sebagaimana lukisan penyair Charil Anwar dalam puisi Kerawang Bekasi

Sebab kamu sudah menjadi debu tanah,

Menggenggam erat kesatuan asalmu

Penjajah telah diusir berkat jasamu

Para penerusmu menikmati kemerdekaan dengan gratis

Hati kecil sering bertanya

Apakah karena kemerdekaan diterima gratis,

Lantas tidak dihargai?

Tentu tidak boleh jawabmu dari pintu keabadian

Kemerdekaan sudah ditangan kami

Hendaknya dipeluk erat oleh tubuh ini

Bisikan Soekarno tahun 1963 "Ini dadaku, Mana dadamu!".

Kini menikam hati di tengah hening dan dinginnya malam

Membuntuti pikiran sepanjang Jalan Merdeka

Mengusap halus pada jemari tangan saat mendidik anak bangsa

Menggelitik telinga ketika mendengarkan pertanyaan anak negeri

Di dalam kelas berjubin yang kami nikmati dari perjuanganmu dulu

Pada pundak kecil ini

Ditaruh tugas mulia sebagai pendidik

Mendidik anak bangsa agar merdeka dari kebodohan,

Menjemput fajar pagi menerangi ibu pertiwi

Biar anak bangsa diangkat setinggi-tingginya langit

Dengarlah, wahai kamu yang berbaring di antara Karawang dan Bekasi

Demikian pula tulang belulang para pahlawan yang berserakan dari Sabang sampai Merauke Sejak saat ini dari dada terdalam berkomitmen dan berpegang janji untuk tidak saja datang duduk diam; akhir bulan muka merengut; awal bulan menerima gaji dengan senyum lebar tanpa beban.

Dengarlah, wahai kamu yang berbaring di antara Karawang dan Bekasi

Demikian pula tulang belulang para pahlawan yang berserakan dari Sabang sampai Merauke Biarkan kami 'tuk  tetap berpedoman pada silabus dan RPP dalam merencanakan detail susunan urutan mengajar kami sebagai pendidik.

Dengarlah, wahai kamu yang berbaring di antara Karawang dan Bekasi

Demikian pula tulang belulang para pahlawan yang berserakan dari Sabang sampai Merauke Biarkan kami selalu berlandaskan kalender akademik agar kami tidak keluar dari manajemen waktu dalam menjalankan aktifitas kegiatan belajar mengajar dalam setahun, sebulan, seminggu dan sehari.

Dengarlah, wahai kamu yang berbaring di antara Karawang dan Bekasi

Demikian pula tulang belulang para pahlawan yang berserakan dari Sabang sampai Merauke Biarkan kami selalu setia menyusun program tahun dan program semester agar kami mengetahui batasan materi yang sudah ditetapkan berlandaskan pada kompetensi dasar dan standar kompetensi yang sudah dibuat pada Standar Isi.

Dengarlah, wahai kamu yang berbaring di antara Karawang dan Bekasi

Demikian pula tulang belulang para pahlawan yang berserakan dari Sabang sampai Merauke Biarkan kami selalu berpegang teguh pada rincian pekan efektif pada setiap mata pelajaran dalam satu minggu, dan selalu ingat membawa absen kelas setiap kegiatan pembelajaran agar kami selalu ingat pada nama lengkap siswa dalam suatu kelas.

Dengarlah, wahai kamu yang berbaring di antara Karawang dan Bekasi

Demikian pula tulang belulang para pahlawan yang berserakan dari Sabang sampai Merauke

Biarkan kami selalu membawa buku jurnal dan buku penilaian untuk mencatat sikap siswa pada saat aktivitas pembelajaran dan mencatat segala informasi dari hasil evaluasi belajar siswa di kelas.

Dengarlah, wahai kamu yang berbaring di antara Karawang dan Bekasi

Demikian pula tulang belulang para pahlawan yang berserakan dari Sabang sampai Merauke Ingatkan kami agat kami selalu membuat bundle portofolio agar kumpulan tugas yang dikerjakan peserta didik bisa terdokumentasi dengan baik

Dengarlah, wahai kamu yang berbaring di antara Karawang dan Bekasi

Demikian pula tulang belulang para pahlawan yang berserakan dari Sabang sampai Merauke Tanamkan selalu cinta kasih ke dalam dada kami agar dalam mendidik anak bangsa kami bisa melayani dengan sepenuh hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun