Suatu ketika, penyajak mengarak gerobak mendekati tambak.
Bagai ombak menyisir laut, demikian penyajak dan gerobak beranjak.Â
Babak demi babak dilewati dengan bijak. Merebak misteri setiap babaknya.
Seperti ombak, penyajak merombak tanjakan hidup.Â
Mendobrak gengsi dan kepalsuan di benak.Â
Tersibak jebakan hidup penuh kepalsuan.Â
Lalu segala kepalsuan dikoyakkan,Â
Maka harumlah nama di mata khalayak.
Harum nama bagai semerbak bunga.Â
Bukan congkak mewarnai kelopaknya.Â
Bukan tamak tampak pada tangkainya.Â
Bukan galak pula kehendaknya.Â
Tetapi bijak dalam dirinya dan berwatak baik dalam perilakunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H