Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari Terakhir

6 Agustus 2022   06:21 Diperbarui: 6 Agustus 2022   06:25 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah, aku tak tahu itulah hari terakhir antara aku dan engkau

Peci tua melingkari kepalamu

Pucat pasi tersimbur wajahmu

Kain sarung tak kau pakai sebagaimana biasanya

Kepala menunduk mengeja huruf dan kata

engkau memegang naskah walaupun tangan gemetar

Entah apa yang kau baca dalam kondisi yang semakin sekarat

Aku tak sanggup melihat kondisimu

Kau lepaskan naskah itu

Karena Rayuan mautku menghanyutkanmu

Aku mengantarmu pergi mengobati dirimu

Katamu penderitaanmu sangat menyiksa

Tak lama menjelang dengan naskah di sampingmu

Engkau menghembuskan nafas terakhir

Pulang ke pangkuan Khalik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun