Menghadap badan ke laut bagai pantai menanti datangnya ombak
Saat-saat perpisahan mendekat
Mungkin saja jam sudah  enggan berputar
Dikala kapal menyentuh pinggir-pinggir kolam tol laut berlabuh
Saat ini, aku rela engkau pergi tetapi sebenarnya  aku melakukan itu secara terpaksa
Sebentar-sebentar menengok hati bertanya apakah rasa ini juga rasamu
Memandangmu pasrah laksana pantai memandang  riak-riak ombak
Saat kakimu terlepas dari daratan hanya rasa yang bicara
Kristal-kristal kecil di pelupuk matamu menggelitik kepedihan
Aku tersenyum asam dan memandang sepertinya tak mampu
Hati selalu berharap segeralah engkau kembali kepada pelukan hangat yang pernah kau rasakan.
Aku yakin kamu kan kembali sebab hati ini adalah tempat yang nyaman bagi cintamu berlabuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H