Menyusun rima dalam birama demi birama
Menemukan causa prima dari setiap jejak pertama
Lantas memanis langkah dengan tanda stakato bernama
Bertanya untuk apa aku beragama
Saat tanda diam dalam birama lagu berganti nama
Aku jedah dan memanggil-manggil namaMu
Hymne sujud syukurku berulang kali menyebut NamaMu
Tak peduli apakah Engkau mendengarnya atau tidak
Lantunan rima penyerahan diri dalam birama tersusun
Naik ke angkasa dan berharap sampai  pada kakiMu
"Jangan Biarkan aku hanyut dalam irama-irama drama penuh kepalsuan
Jangan biarakan aku bercengkerama  dalam permainan bayangan semu
Biar aku menjadi seuntai lagu bagi hati yang merindukan wajahMu".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H