Mohon tunggu...
Evra Willya
Evra Willya Mohon Tunggu... Dosen - Dosen IAIN Manado

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Visi, Integritas dan Inovasi: Trilogi Kepemimpinan Nabi Yusuf yang Mengubah Dunia

1 September 2024   21:40 Diperbarui: 1 September 2024   21:43 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkaitan dengan ini Nabi Yusuf memberikan jalan keluar kepada raja untuk menghadapi masa-masa sulit yang akan datang yaitu bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-turut. Dan Setelah panen, sebagian besar hasil panen harus disimpan di bulirnya, kecuali sedikit untuk dimakan. 

Nabi Yusuf memperingatkan bahwa setelah tujuh tahun masa subur, akan datang tujuh tahun masa sulit yang akan menghabiskan simpanan makanan. sehingga raja mempersiapkan diri untuk menghadapi masa kelaparan dengan menyimpan makanan yang cukup. Setelah masa sulit, akan datang tahun-tahun berlimpah kembali.

Dari kisah ini dapat kita ketahui bahwa Nabi Yusuf tidak hanya melihat mimpi raja sebagai sekadar bunga tidur, tetapi sebagai petunjuk akan masa depan. Ia mampu menginterpretasikan mimpi tersebut dengan tepat dan memberikan solusi yang konkret.  Nabi Yusuf memiliki kemampuan untuk melihat jauh ke depan. 

Ia mampu memprediksi masa-masa sulit yang akan datang dan memberikan solusi untuk menghadapinya. Nabi Yusuf tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga solusi jangka panjang. Ia menyusun strategi yang komprehensif untuk mengatasi masalah pangan yang akan terjadi.

Seorang pemimpin yang visioner memiliki gambaran yang jelas tentang masa depan dan mampu mengarahkan orang-orang untuk mencapai tujuan Bersama, mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang ada dan analisis yang cermat, mampu mengelola krisis dengan baik, mampu menginspirasi orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama,  mengambil keputusan yang tepat dengan menyarankan agar hasil panen disimpan untuk menghadapi masa sulit, mengatasi krisis pangan yang melanda Mesir dengan perencanaan yang matang. 

Nabi Yusuf menjadi contoh pemimpin yang memiliki visi yang jelas untuk menyelamatkan rakyat Mesir dari bencana kelaparan.  Kisahnya menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjadi pemimpin yang lebih baik dan mampu membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar.

  • Integritas

Integritas adalah fondasi moral yang kokoh, dan Nabi Yusuf menunjukkan kualitas ini sepanjang hidupnya. Ketika menghadapi godaan dan tantangan, Nabi Yusuf selalu memilih untuk bertindak dengan jujur dan berpegang pada prinsip-prinsipnya. Ia tetap berpegang pada prinsip-prinsip moralnya meski harus menghadapi berbagai godaan dan ujian berat. Integritasnya terlihat jelas ketika dia menolak godaan dari istri tuannya, Ketika ditawari hubungan terlarang oleh istri tuannya Nabi Yusuf memilih untuk menjaga kehormatannya meskipun harus menderita di penjara. Nabi Yusuf dengan tegas menolaknya demi menjaga kehormatan dan kesetiaannya.

Integritas Nabi Yusuf ini diceritakan dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat 23- 29.  Ayat-ayat ini menggambarkan situasi di mana Yusuf, yang diberi kepercayaan dalam rumah Al-Aziz, dihadapkan pada godaan besar dari istri tuannya. Ini merupakan ujian terhadap moral dan integritas Yusuf. Yusuf menolak dengan tegas godaan tersebut, menunjukkan keteguhan imannya dan kesetiaan kepada tuannya. Ia berkata, "Aku berlindung kepada Allah," menandakan keimanan yang kuat dan prioritas untuk tetap berada di jalan yang benar.

Dalam ayat ini dikisahkan bahwa sudah sekian lama Yusuf berada di rumah kediaman orang Mesir tersebut. Dari hari ke hari semakin jelas keluhuran budinya, kegagahan dan ketampanan wajahnya pun semakin menonjol. Istri al-Aziz -Zulaikha- itu pun terpesona olehnya. Berkali kali wanita itu – dimana yusuf tinggal di rumahnya- menggodanya. Suatu hari Ketika suaminya berada di luar rumah, dia mempersiapkan diri dengan dandanan sebaik mungkin, lalu menutup rapat pintu-pintu yag dapat digunakan menuju tempat yang dia rencanakan berduaan dengan Nabi Yusuf. Setelah itu dia memanggil Nabi Yusuf seraya berkata dengan penuh harap dan rayu “ marilah ke sini, laksanakan apa yang aku peritahkan” atau “inilah aku yang siap memenuhi keinginanmu”. Tetapi Nabi yusuf dengan tegas menolak ajakan wanita tersebut.

Nabi Yusuf menyebutkan tiga hal setelah tiga hal pula dilakukan oleh wanita itu : merayu, menutup rapat-rapat pintu dan mengajak berbuat. Dijawabnya dengan memohon perlindungan dari Allah, mengingat anugerah Allah antara lain melalui jasa-jasa suami wanita itu serta menggarisbawahi bahwa ajakan itu  adalah kezaliman, sedang orang-orang zalim tidak pernah akan beruntung.

Di sini Zulaikha berusaha keras untuk menggoda Nabi Yusuf, bahkan sampai merobek baju Nabi Yusuf. Setelah Zulaikha gagal menggoda dan menuduhnya dengan tuduhan yang tidak benar, Nabi Yusuf membela diri dengan mengatakan bahwa Zulaikha telah melakukan tipu muslihat yang besar. Kemudian tampil seorang saksi dari keluarga wanita tersebut dengan mengatakan jika baju yusuf robek di muka maka wanita itu berkata benar dan jika baju yusuf robek di belakang, maka wanita itulah yang telah berdusta. Suami Zulaikha, setelah melihat bukti fisik yaitu baju Nabi Yusuf yang robek di bagian belakang, langsung menyimpulkan bahwa tuduhan istrinya adalah sebuah kebohongan besar. Ia meminta Nabi Yusuf untuk memaafkan kesalahan istrinya dan menyuruh Zulaikha untuk bertaubat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun