Pertanian: Daerah pertanian di sekitar Demak sangat subur, menghasilkan berbagai komoditas
Kerajaan Demak, sebagai kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang berdiri pada akhir abad ke-15, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat pada masa kini. Keterkaitan ini dapat dilihat dalam berbagai aspek, termasuk agama, budaya, ekonomi, dan struktur sosial yang masih mempengar uhi masyarakat Indonesia saat ini.
Pengaruh Agama
Salah satu warisan paling signifikan dari Kerajaan Demak adalah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa dan sekitarnya. Pada masa pemerintahan Demak, banyak wali, seperti Wali Songo, berperan penting dalam menyebarkan ajaran Islam dengan cara yang adaptif dan inklusif. Mereka tidak hanya mengajarkan ajaran agama, tetapi juga mengintegrasikan praktik-praktik lokal yang sudah ada sebelumnya.Hingga saat ini, mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, dan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh para wali pada masa Demak masih sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Misalnya, praktik ibadah seperti shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, dan perayaan hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha tetap dijalankan secara luas. Selain itu, nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan dalam Islam, seperti kejujuran, toleransi, dan saling menghormati, menjadi landasan dalam interaksi sosial masyarakat.
Warisan Budaya
Kerajaan Demak juga memiliki pengaruh besar terhadap budaya lokal. Perpaduan antara tradisi Jawa yang sudah ada sebelumnya dan ajaran Islam menciptakan bentuk-bentuk seni dan budaya yang unik. Misalnya, seni pertunjukan wayang kulit tidak hanya mengandung unsur-unsur Hindu-Buddha tetapi juga mulai memasukkan tema-tema Islam.Berbagai upacara adat di masyarakat Indonesia saat ini sering kali mencerminkan perpaduan ini. Contohnya, banyak tradisi pernikahan yang menggabungkan ritual Islam dengan elemen budaya lokal. Selain itu, seni musik seperti gamelan juga mengalami pengaruh dari perkembangan Islam di Jawa.
Ekonomi
Dari segi ekonomi, Kerajaan Demak dikenal sebagai pusat perdagangan maritim yang strategis. Pelabuhan-pelabuhan di pesisir utara Jawa menjadi titik temu bagi pedagang dari berbagai daerah, baik lokal maupun internasional. Model ekonomi ini masih dapat dilihat dalam konteks modern di mana Indonesia tetap menjadi negara dengan sektor perdagangan yang kuat.Pelabuhan-pelabuhan besar seperti Tanjung Priok di Jakarta dan Pelabuhan Surabaya berfungsi sebagai pusat distribusi barang yang penting. Aktivitas perdagangan maritim yang berkembang pada masa Demak telah melahirkan tradisi kewirausahaan yang terus berlanjut hingga kini. Saat ini, banyak masyarakat terlibat dalam usaha kecil dan menengah (UKM), menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian lokal.
Struktur Sosial
Struktur sosial di Kerajaan Demak juga memberikan dampak pada kehidupan masyarakat modern. Pada masa itu, masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas sosial berdasarkan profesi dan status ekonomi. Meskipun sistem kelas tidak seformal pada zaman dahulu, stratifikasi sosial masih ada dalam masyarakat Indonesia saat ini.Faktor-faktor seperti pendidikan, pekerjaan, dan kekayaan sering kali mempengaruhi posisi seseorang dalam masyarakat. Namun, meskipun ada stratifikasi ini, nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan yang diwariskan dari zaman Demak tetap kuat dalam budaya Indonesia. Masyarakat sering kali saling membantu dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam acara-acara sosial maupun kegiatan ekonomi.