Mohon tunggu...
Evi Wiyanti
Evi Wiyanti Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa Fakultas Agama Islam, Prodi Pendidikan Agama Islam diUniversitas Islam Lamongan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendidikan Multikultural dan Kualitas Pengajaran. Apa yang Perlu Diperbaiki?

30 Oktober 2024   01:02 Diperbarui: 30 Oktober 2024   01:17 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perlu sekali bagi seluruh orang-orang yang aktif dalam bidang pendidikan khususnya mengetahui dan mengerti mengenai konsep multikultural.

Pendidikan Multikultural terdiri dari 2 kata, Pendidikan dan Multikultural.

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk menumbuhkan dan mewujudkan suasana belajar dan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya. Untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, Masyarakat bangsa dan negara.

Multikultural, berasal dari kata "multi" yang berasal dari bahasa latin yang berarti banyak/beragam. Kultural berasal dari bahasa latin "cultura" yang berarti budaya atau penanaman. Secara definisi yang lengkap multikultural adalah penggambarkan masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dan latar belakang hidup yang hidup bersama secara damai dan saling menghormati.

Sedangkan secara utuh, definisi pendidikan multikultural adalah usaha sadar menumbuhkan suasana belajar guna yang mencakup penghargaan penghormatan yang diberikan kepada seluruh siswa tanpa membedakannya berdasarkan gender, agama, ras, budaya, suku, adat istiadat dan sebagainya. Sehingga siswa mampu belajar dari sikap yang telah dicontohkan untuk ikut serta menerapkan penghargaan terhadap perbedaan dilingkungannnya.

Dalam berbagai macam perbedaan itu, perlu adanya kesadaran bagi semua orang untuk terus melaksanakan pendidikan multikultural, mengenalkan perbedaan budaya dan merangkul setiap perbedaan sebagai suatu kekayaan. 

Evaluasi yang harus dilakukan adalah guru harus mampu membangun sensitivitas terhadap keberagaman, karena jika guru tidak belajar dan mempelajari keberagaman maka guru akan menjadi bias terhadap perbedaan. Kemudian, ciptakan kelas inklusif yang menghargai keberagaman, guru bisa menggunakan bahan ajar inklusif, terus menggelorakan bahwa Indonesia merupakan negara yang besar dan perlunya memeluk setiap perbedaan yang ada dalam bangsa kita.

Saya pribadi cukup berharap bahwa guru senantiasa berkenan untuk memberikan dukungan kepada setiap siswa yang berbeda. Guru dengan suka rela penuh empati melakukan pendekatan secara individual.

Hal ini menjadi alternatif bagaimana siswa mengenal sendiri perbedaan yang ada dilingkungan sekolah atau pada individual teman-temannya. Sehingga dengan diskusi, anak-anak memiliki rasa humility dengan terbukanya ruang saling menghargai dan merangkul perbedaan.

Pemberian sanksi kepada anak yang mendeskriminasi apakah perlu??

Pemberian sanksi menjadi opsi terakhir. Lakukan tindakan intervensi dan sosialisasi anti deskriminasi untuk membentuk kesadaran siswa mengenai setiap perbedaan. Dan libatkan orang tua dalam kolaborasi untuk memberikan pengertian kepada anaknya dengan cara yang baik mengenai pentingnya sikap menghargai sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun