Mohon tunggu...
Evita Yolanda
Evita Yolanda Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Bui

7 April 2018   08:43 Diperbarui: 7 April 2018   09:43 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. http://www.penningtonsheriff.org

Bui transparan

Berjalan seiring badan

Mengekang dan jiwa mengerang

Sakit, sakit, tak ada yang lihat

Pilu, pilu, tak ada yang tahu

Bui ini, banyak rupanya

Tapi tak banyak, sadar beradanya

Bui tak lekang siapa, apa, dimana

Bui merambat

Dari pikir hingga ke hati

Kepala hingga kaki

Jasad hingga nurani

Awas!

Bui ini hanya kasatmata oleh batin

Bebaskan saja dirimu, yakin

Tuhan punya kuncinya

 -- EY. Bandar Lampung, 6 April 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun