"BALIKIN!" teriak Gracia Aurelia, cewek dengan rambut pendek di atas bahu yang juga memegang sapu di salah satu tangannya itu menatap kakaknya kesal.
"Apaan sih, Ci? Lagian gue duluan yang pegang remote-nya," kata panji protes.
"IIIHH KAKAK, orang Cia duluan tadi yang kesini!" jawab cia yang tak terima.
"Tapikan gue duluan yang pegang remote-nya," ujar panji yang notabene memiliki sifat jahil yang tidak pernah hilang dan merasa senang saat mengganggu cia. Meski terkadang ia ikut kesal saat teriakan adiknya mengganggu telinganya.
"Apaan sih pagi-pagi udah teriak aja," protes Naendra Arya Mahesa yang kerap disapa arya, cowok tampan beralis tebal dan hidung mancungnya yang membuatnya menjadi incaran para wanita diluar sana.
"Kak arya liat tuh tukang gali kuburan, suka gangguin aku," adu cia kepada arya dan matanya tak lupa dengan menatap panji yang ada didepannya.
"PANJI...," panggil arya, menyuruhnya untuk berhenti mengganggu cia.
Empat saudara yang telah lama tidak mendapat kasih sayang dari orang tua karena insiden yang terjadi di waktu kecil. Mereka semua dirawat oleh neneknya, tetapi saat usia mereka sudah beranjak dewasa sabg nenek meninggal karena serangan jantung.
Naendra Arya Mahesa adalah kakak tertua yang menghidupi tiga adik yang disayanginya. Dipo Xeimora adalah kakak kedua yang duduk dibangku kelas XI MIPA SMAN 10 DEWANTARA, ia berbeda dari yang l;ainnya entah dari mana sifat yang dimilikinya dia terlalu dingin tapi selalu peduli dengan saudaranya.
Sedangkan Panji Trisatya duduk di bangku kelas X IPS sudah bias ditebak pasti satu sekolahan sekolahan dengan kakaknya, sifat mereka berdua sangat berbeda Panji Trisatya yang tingkahnya sangat jahil kepada saudara-saudaranya, Gracia Aurelia adalah salah satu korban yang selalu kena imbas akan kejailan panji.
Cia wanita satu-satunya yang berada di keluarga ini, ia sangat disayangi oleh ketiga kakaknya, Cia sudah duduk di bangku kelas 3 smp dan sebentar lagi akan merayakan hari kelulusannya.