Ungkapan Machiavelli ini menyatakan bahwa agar seseorang bisa memerintah dan mendapatkan ketaatan dari orang lain, ia harus tahu bagaimana cara memimpin dengan tegas dan bijaksana. Seorang pemimpin yang efektif harus memiliki kemampuan untuk memberi perintah yang jelas dan menunjukkan kekuatan serta wewenang dalam kepemimpinannya, sehingga orang lain akan menghormati dan mengikuti arahan tersebut.
"The lion cannot protect himself from traps and the fox cannot defend himself from wolves."
 Machiavelli menggambarkan dua karakter hewan yang mewakili dua sifat berbeda. Singa (lion) simbol dari kekuatan fisik dan ketegasan, sedangkan rubah (fox) melambangkan kecerdikan, kepandaian, dan kelicikan. Machiavelli menunjukkan bahwa singa yang kuat tidak cukup untuk melindungi dirinya dari jebakan atau strategi licik, sedangkan rubah yang cerdik tidak dapat mengalahkan musuh yang lebih kuat, seperti serigala.
"One must therefore be a fox to recognize traps, and a lion to frighten wolves." Menurut Machiavelli, untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses atau untuk menghadapi tantangan besar, seseorang harus memiliki kedua sifat ini. Kecerdikan (seperti rubah) diperlukan untuk mengenali dan menghindari jebakan atau taktik musuh yang licik. Di sisi lain, kekuatan dan keberanian (seperti singa) diperlukan untuk menghadapi dan menakuti musuh yang lebih kuat, seperti serigala. Dalam konteks politik dan kepemimpinan, ini berarti bahwa seseorang yang cerdas harus tahu kapan harus bertindak dengan licik, tetapi juga harus memiliki kekuatan untuk mengatasi musuh yang lebih kuat.
kekuatan terbesar yang dimiliki seorang penguasa (prince) adalah mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari rakyatnya. Machiavelli menekankan bahwa meskipun seorang penguasa bisa memiliki benteng atau kekuatan militer yang kuat, namun jika rakyatnya tidak mendukung, kekuasaannya akan rapuh. Sebaliknya, jika penguasa disayangi dan dihormati oleh rakyatnya, ia akan memiliki fondasi yang kokoh untuk mempertahankan kekuasaannya.
Materi ini menyampaikan bahwa ketika seseorang memiliki kemauan yang besar, rintangan atau kesulitan yang dihadapi tidak akan terasa sebesar yang seharusnya. Machiavelli mengungkapkan bahwa tekad dan semangat yang kuat dapat mengatasi tantangan yang besar. Ketika seseorang benar-benar berkomitmen untuk mencapai tujuan, ia akan lebih mampu mengatasi masalah atau kesulitan yang muncul di sepanjang jalan. Prinsip ini menggambarkan pentingnya motivasi dan determinasi dalam mencapai keberhasilan, meskipun menghadapi hambatan.
Materi ini mengungkapkan bahwa kesempatan dan kemampuan harus berjalan bersamaan. Tanpa adanya kesempatan, kemampuan seseorang tidak akan terpakai dan sia-sia. Sebaliknya, tanpa kemampuan, kesempatan yang ada tidak akan dimanfaatkan dengan baik. Machiavelli menekankan pentingnya kedua faktor ini --- kesempatan dan kemampuan --- untuk mencapai keberhasilan. Keduanya saling mendukung dan diperlukan untuk mencapai tujuan atau mengambil manfaat dari situasi yang ada.