Mohon tunggu...
Evita Nur Anggraeni
Evita Nur Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Evita Nur Anggraeni, 111211213, Universitas Dian Nusantara, Jurusan Manajemen, Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial, Nama Dosen Prof. Dr. Apollo Daito, M. Si. Ak

Evita Nur Anggraeni Universitas Dian Nusantara NIM 111211213 Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial Mata Kuliah Leadership Nama Dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, M. Si. Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Diskursus Kepemimpinan Machiavelli

5 Desember 2024   23:38 Diperbarui: 5 Desember 2024   23:41 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepemimpinan Machiavelli: Pendasaran PemikiranNiccol Machiavelli mengembangkan pandangan tentang kepemimpinan yang sangat realistis dan pragmatis. Pemikiran ini menekankan cara seorang pemimpin memahami dan menggunakan sifat dasar manusia serta situasi politik untuk mencapai kekuasaan dan menjaga stabilitas. Berikut adalah empat pendasaran utama kepemimpinan menurut Machiavelli:

1. Pragmatis: Fokus pada Hasil dan TujuanMachiavelli menilai bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh hasil yang dicapai, bukan cara yang digunakan. Ia mengedepankan gagasan bahwa:Kebenaran harus diuji melalui konsekuensi praktis. Kebijakan atau tindakan dianggap benar jika memberikan hasil yang diinginkan.Pemimpin harus fleksibel dan bersedia menyesuaikan strategi untuk mencapai tujuan meskipun cara tersebut tidak selalu sesuai dengan norma moral.

2. Realis: Berdasarkan Fakta, Bukan IdealismePemimpin menurut Machiavelli harus memahami kondisi politik sebagaimana adanya, bukan seperti yang idealnya diharapkan. Dalam pandangan ini:Pemimpin tidak boleh terjebak pada moralitas atau nilai ideal yang menghambat tindakan efektif.Keputusan didasarkan pada situasi nyata di lapangan, termasuk memahami sifat manusia yang cenderung egois dan tidak stabil.

3. Individualis: Menentukan Nasib SendiriMachiavelli percaya bahwa setiap individu, terutama pemimpin, bertanggung jawab atas nasibnya sendiri. Dalam hal ini:Pemimpin harus proaktif dalam mengambil keputusan dan menciptakan peluang.Takdir memang memengaruhi sebagian kecil kehidupan, tetapi usaha dan kecerdikan lebih menentukan keberhasilan.

4. Ambisius: Berani Mengambil Risiko untuk PerubahanPemimpin yang kuat menurut Machiavelli adalah mereka yang ambisius, mampu mengambil risiko, dan menciptakan sistem baru untuk keuntungan pribadi atau negara. Ciri-ciri pemimpin ini meliputi:Keberanian mencari kekayaan dan kekuasaan.Inisiatif untuk membuat perubahan dan menghadapi tantangan meskipun penuh risiko.Fokus pada manfaat praktis dari tindakan yang diambil.

Kepemimpinan Machiavelli, dokpri Prof Apollo
Kepemimpinan Machiavelli, dokpri Prof Apollo

Kepemimpinan Machiavelli: Negara Pemerintahan Kuat dan Pilihan Antara Etis vs MedisMachiavelli mengajarkan bahwa untuk menjaga stabilitas dan keberlangsungan negara, pemimpin harus berani memilih tindakan yang efektif, meskipun bertentangan dengan norma etika tradisional. Pendekatan ini berakar pada pragmatisme politik, di mana tujuan utama adalah menjaga kekuatan dan tatanan negara.

1. Negara Wajib Kuat dalam Situasi KrisisKonteks: Ketika Italia, khususnya Florentine, menghadapi krisis besar seperti kerusakan fundamental atau ancaman eksternal, negara harus memperkuat kekuasaannya untuk bertahan.Pemimpin yang tegas diperlukan: Machiavelli menekankan bahwa negara tidak dapat bertahan dengan kepemimpinan yang lemah. Pemimpin harus mengambil langkah keras, seperti konsolidasi kekuasaan, penguatan militer, dan penegakan hukum yang ketat.Kekuatan negara menjadi prioritas: Semua tindakan yang mendukung stabilitas dianggap sah, termasuk melibatkan strategi yang tidak konvensional atau tidak sesuai dengan nilai moral.

2. Menghancurkan Pengkhianat untuk Melindungi NegaraPengkhianatan sebagai ancaman: Machiavelli menggambarkan rakyat yang berkhianat atau menentang pemerintahan sebagai "virus" yang dapat menyebar dan merusak tatanan negara secara keseluruhan.Tindakan pencegahan keras diperlukan: Untuk melindungi negara, pemimpin harus menghancurkan ancaman tersebut sebelum meluas. Ini bisa mencakup tindakan seperti menghukum mati pengkhianat, memusnahkan kelompok oposisi, atau menindak tegas siapa pun yang melemahkan otoritas negara.Prinsip efektifitas: Tindakan keras ini bukan bertujuan balas dendam, tetapi untuk menjaga stabilitas negara.

3. Politik sebagai Medan PerangPolitik dan perang memiliki kesamaan: Bagi Machiavelli, politik adalah medan pertempuran di mana kemenangan menjadi tujuan utama. Pemimpin harus menguasai medan ini dengan strategi yang cerdas dan taktis.Penaklukan adalah kewajiban: Pemimpin harus berupaya menaklukkan lawan politik, baik melalui kekuatan, manipulasi, maupun aliansi strategis. Dalam hal ini, etika sering kali harus dikesampingkan demi mencapai tujuan politik.Pemimpin sebagai ahli strategi: Sama seperti seorang jenderal yang memimpin pasukan di medan perang, pemimpin politik harus memiliki keberanian, perhitungan yang matang, dan kemampuan untuk bertindak tegas di bawah tekanan.

Kepemimpinan Machiavelli, dokpri Prof Apollo
Kepemimpinan Machiavelli, dokpri Prof Apollo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun