Mohon tunggu...
Evita Damayanti
Evita Damayanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Universitas Airlangga

Ilmu hanya memberikan kail, bukan ikan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dokter Hewan, Profesi Mulia yang Dianggap Sebelah Mata

10 Desember 2019   23:40 Diperbarui: 10 Desember 2019   23:44 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Evita Damayanti

Menjadi mahasiswa kedokteran hewan adalah hal berkesan sekaligus menantang bagi saya. Dimana saya harus siap belajar hal -- hal baru yang belum pernah saya rasakan sebelumnya, selain itu saya ingin mengenalkan profesi dokter hewan ke masyarakat luas. Karena selama ini profesi dokter hewan di Indonesia masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat pada umumnya. Bahkan masyarakat Indonesia hanya tahu sedikit sekali tentang peran dan fungsi dokter hewan. 

Dokter hewan adalah sebuah profesi yang erat hubungannya dengan dunia hewan, tidak terkecuali pada kesehatan hewan itu sendiri. Dokter hewan sebenarnya sudah lama dikenal di masyarakat. Akan tetapi, profesi dokter masih terbilang langka di Indonesia. Profesi dengan motto "Manusya Mriga Satwa Sewaka" yang memiliki makna menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui kesejahteraan hewan. Tentu motto yang sangat menarik, bukan? Namun motto hanyalah motto, yang terpenting adalah bagaimana kita mampu memanfaatkan ilmu selama di perkuliahan untuk direalisasikan di masyarakat.

Awalnya, saya termotivasi memilih kuliah di jurusan ini karena saya melihat di daerah saya, Madiun masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan kesehatan ternak mereka dan juga beberapa waktu lalu muncul wabah penyakit seperti : flu burung, demam berdarah, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan hewan. Hal itu dapat dicegah apabila kita paham dan mengerti bagaimana cara merawat ternak dan mencegah wabah agar tidak menular dengan pengetahuan dan wawasan. Selain itu, hewan merupakan sumber bahan makanan yang banyak diminati masyarakat. Jika hewan yang dikonsumsi masyarakat tidak terjamin kesehatannya, lalu bagaimana dengan nasib masyarakat yang mengonsumsinya? Nah, oleh karena itu kita perlu menyadari bahwa keberadaan dokter hewan sudah selayaknya dihargai.

Menjadi seorang calon dokter hewan juga bukanlah hal yang mudah, apalagi menginformasikan ke masyarakat yang masih awam dengan profesi ini, tidak jarang mendapatkan senyuman remeh dan sedikit-sedikit menebak pekerjaan ini melulu hanya tentang hewan dan kotoran, seperti : merogoh anus sapi, menyuntik unggas, memeriksa kuda dan babi, memeriksa kucing dan anjing, serta mengobati hewan buas sekalipun. Memang benar apa kata mereka, namun bukankah itu pekerjaan yang menarik? Dan juga itu hanyalah sebagian kecil dari pekerjaan kami, masih banyak prospek lain yang erat hubungannya dengan profesi ini.

Memang miris ketika orang lain menganggap remeh dengan pekerjaan kita, namun itu memang sifatnya manusia. Manusia cenderung menilai orang lain hanya dari satu sisi, padahal masih banyak sisi positif yang justru malah mereka abaikan. Dokter hewan dalam menjalankan tugasnya juga mengombinasikan berbagai aspek dalam mewujudkan kesehatan hewan dan manusia. Selain itu, menjadi seorang dokter hewan menuntutnya untuk turut berpartisipasi aktif bergerak dalam kesehatan masyarakat yang tentunya juga bekerja sama dengan dokter professional lainnya sehingga mampu mengatasi berbagai masalah secara efektif dan efisien.

Dalam hadis Rasulullah juga pernah menceritakan, "Seorang wanita pezina telah mendapatkan ampunan. Dia melewati seekor anjing yang menjulurkan lidahnya di pinggir sumur. Anjing ini hampir saja mati kehausan, (melihat ini) si wanita pelacur itu melepas sepatunya lalu mengikatnya dengan penutup kepalanya lalu dia mengambilkan air untuk anjing tersebut. Dengan sebab perbuatannya itu dia mendapatkan ampunan dari Allh Azza wa Jalla." (HR Muslim). Menarik, bukan? Menjalani pekerjaan sebagai praktisi medis yang mampu menyelamatkan manusia melalui hewan, sekaligus mengharap pahala dari Yang Maha Kuasa.

Selain itu, profesi dokter hewan sangatlah dibutuhkan di Indonesia, bahkan Indonesia masih kekurangan  tenaga medis ini. Jadi, kalian tidak perlu bingung dan takut jika nantinya menganggur karena prospek kerja profesi ini sangatlah banyak. Penasaran apa saja peluang kerjanya?

1. Ahli Epidemiologi

Ahli epidemiologi memiliki peran untuk mengidentifikasi distribusi penyakit dan mengenali penyebabnya agar tidak menjadi wabah di suatu negara.

2. Peneliti Hewan

Ahli peneliti hewan tentu sangat berjasa bagi masyarakat karena hasil risetnya mampu memberikan pengetahuan baru yang tentunya bermanfaat dan profesi di bidang ini ternyata juga sangat dibutuhkan.

3. Teknisi dan Ahli Teknologi Kedokteran Hewan

Pekerjaan ini berkaitan dengan membantu dokter melakukan pembedahan. Selain itu, juga bertugas untuk menyiapkan vaksin untuk mencegah penyakit yang timbul pada hewan.

4. Pengajar Bidang Kesehatan

5. Penyuluh Kesehatan

Pentingnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat juga dapat menjadi profesi yang menarik.

6. Ahli Peternakan dan Pengembangan Hewan

7. Praktisi Dokter Hewan

8. Ahli Ilmu Hewan dan Satwa Liar

9. Dosen Spesialis Kesehatan

10. Quality Control

Sebagai lulusan kedokteran hewan, kita bisa bekerja sebagai quality control di industry pakan ternak dengan gaji yang besar.

Pada intinya, menjadi seorang dokter hewan merupakan hal menarik tersendiri yang belum dimengerti banyak orang. Dengan perjuangan menempuh perkuliahan selama 5,5 tahun, bukanlah waktu yang sebentar dan semua ini juga tidak sia-sia selain rasa bangga untuk menjalani setiap prosesnya demi masa depan yang cerah.

*Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya, asal Kabupaten Madiun.

Referensi :

Sumber gambar : https://lifestyle.okezone.com/read/2019/02/12/481/2017004/jumlah-dokter-hewan-di-indonesia-tak-sampai-setengah-dari-yang-dibutuhkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun