Pada artikel sebelumnya sudah membahas tentang "Pentingnya Penerapan SNI Suatu Produk" https://www.kompasiana.com/evitaluthfi99/62a60fb5bb448667d8339a43/magang-mbkm-pentingnya-penerapan-sni-suatu-produk
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pentingnya penerapan SOP, GMP, dan HACCP pada sebuah produk olahan pangan.
Perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi pada masa sekarang dan akan mendatang tidak bisa dihindarkan lagi. Globalisasi akan mempengaruhi sebuah sistem ekonomi negara, penguasaan, industri, teknologi canggih dan lain sebagainya.Sehingga perusahaan dituntut untuk berinovasi, berorientasi dalam strategi pengembangan produksi. Guna untuk memenuhi persyaratan dan kebutuhan konsumen.
Dewasa ini para konsumen sudah jauh lebih protektif terhadap keamanan sebuah produk pangan yang berkaitan dengan jaminan mutu guna untuk kesehatan dan kesejahteraan hidup yang akan mendatang. Mereka yakin dengan menggunakan bahan yang berkualitas, proses prosedur dalam produksi sesuai standar, manajemen susuai dengan standar , dan pendistribusian yang baik. Sehingga berkembang suatu sistem yang memberikan mutu kepada produksi pangan antara lain :
1. SOP (Standar Operasional Prosedur)
Dikutip dalam Jurnal ANALISIS PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DI DEPARTEMEN MARKETING DAN HRD PT CAHAYA INDO PERSADA ARTIKEL ILMIAH JURNAL AGORA oleh Gabriel menjelaskan SOP ialah acuan dalam pelaksanaan prosedur produksi. SOP berguna untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi saat pelaksanaan proses produksi, menjaga konsistensi sebuah produk, perlindungan tenaga kerja , dan agar lebih efisien dalam proses produksi
2. GMP (Good Manufacturing Practices)
GMP merupakan salah satu pedoman atau petunjuk bagi industri pangan untuk menghasilkan produksi yang terjamin mutu dan konsisten serta aman (Arkeman et al., 2015).Tujuan diterapkan GMP guna untuk persyaratan minimal menghasilkan produk pangan yang berkualitas. GMP juga berguna untuk meminimalisir kontaminasi cemaran yang ada di ruang produksi bahkan di bahan baku produksi. Poin-Poin penting dalam GMP ada 18 elemen, antara lain :
- Lokasi
- Bangunan
- Fasilitas sanitasi
- Mesin dan peralatan
- Bahan
- Pengawasan proses
- Produk akhir
- Laboratorium
- Karyawan
- Pengemasan
- Label dan keterangan produk
- Penyimpanan bahan dan produk akhir
- Pemeliharaan dan program sanitasi
- Pengangkutan
- Dokumentasi dan pencatatan
- Pelatihan
- Penarikan produk
- Pelaksanaan pedoman
3. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
HACCP merupakan suatu sistem manajemen pengawasan dan pengendalian keamanan pangan secara preventif yang bersifat ilmiah, rasional dan sistematis dengan tujuan untuk mengidentifikasi, memonitor dan mengendalikan bahaya (hazard) mulai dari bahan baku, selama proses produksi/pengolahan, manufakturing, penanganan dan penggunaan bahan pangan untuk menjamin bahwa bahan pangan tersebut aman bila dikonsumsi (MOTARKEMI et al, 1996 ; STEVENSON, 1990).
HACCP ialah sistem pengendali pangan dan sistem manajemen secara preventif memiliki sifat sistematis, rasional, dan ilmiiahbertujuan untuk memonitoring, identifikasi, dan pengendalian bahaya. Monitoring dari bahan baku produksi, sistem pengolahan dalam produksi, mesin/manufakturing, penanganan titik kritism dan penggunaan bahan pangan baik utama maupun tambahan yang aman bila dikonsumsi.