Mohon tunggu...
PenaYonda
PenaYonda Mohon Tunggu... Guru - Penulis dan guru jalanan

Menulis adalah suatu keabadian. hanya buah pemikiran yang dapat ditingalkan sebagai kenangan abadi di bumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Guru untuk Siswa

18 September 2022   11:51 Diperbarui: 18 September 2022   12:00 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo bersama dengan siswa 

Sang pejuang(siswa)

tak ada letih, tak ada lelah

bersandar pada kursi-kursi kayu

mencari ilmu, merona waktu

hari ke hari seperti tak pernah berhenti

seakan tak pernah berganti

 Kepadatan sang pejuang, ruang bertingkat

 menaikan suhu ruang, seakan mundur kena maju kena

membawaku menjelajahi ruang demi ruang

membawaku menelusuri jalan yang panjang

jalan yang rasanya tak berujung

Tawa riang, bukan nyanyian riang 

hanya gembira dan tawa bahagia 

dunia kalian sederhana

Ku coba lagi, lagi dan lagi membuka celah ruang

Angin timur berhembus pada pengap 

tiada henti

Kadang ku tuliskan huruf terbalik, tapi juga tidak lengkap seakan benar benar begitu

Ku ingin tunjukkan hidup ini, tidak selalu lurus tapi juga tidak selalu miring

Ku tuliskan diam diam di pena hati mereka punya sesuatu untuk disampaikan, mereka miliki sesuatu, mereka punya alasan terhadap sesuatu itu, sesuatu itu adalah M I M P I. 

Kalian berada di kursi kayu karena kalian punya mimpi

Katakan! "I have Dream"  

Gantungkan mimpi mu bagaikan dasi dan gelang milikmu 

Kenakan serangan mu seakan arah mu menuju

Naikan kaus kaki mu seakan semangat membara 

Lihatlah cermin mu, keringat mu adalah wujud anda sedang berjuang 

Amatilah langkah mu anda sedang melangkah, anda tidak tinggal diam, anda tidak pula bersembunyi, atau lari dari kenyataan.

Anda sedang maju, Anda luar biasa, anda hebat, anda adalah sang pejuang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun