Astaghfirullah... Astaghfirullah .. astaghfirullahÂ
Serasa kepala ini mau pecah saja.
Bagaimana tidak mau pecah, semua perasaan tak tertuangkan dalam tulisan. Semua berkumpul jadi satu dalam belanga otak yang kecil hingga serasa meluber. Luberannya tumpah kemana-mana sehingga membuat diriku serasa ingin muntah dan pusing bukan kepalang.Â
Ini adalah dampak selalu menunda-nunda pekerjaan, menunda-nunda menuangkan pikiran, menunda-nunda hal yang dianggap sepele dan lainnya. Akhirnya tuntutan tugas menuntut hasil tak terlayani baik. Otakku serasa tak kuasa berpikir extra. Sepertinya ada yang harus kukorbankan, kulapangkan dan sedikit demi sedikit harus kuperbaiki sekuat kemampuanku agar mualku dan mumetku berkurang.
Astaghfirullah...ya Robb ampunilah aku yang berdaya karena ulahku. Kuat aku, kuatkan lahir batinku, kuatkan semangatku untuk senantiasa menggoreskan kata-kata dengan tinta yang mengukirkan kebajikan dan cinta hingga hatiku terobati dengan penuh rasa cinta. Bismillah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H